Semua Karena Allah


 Dalam kehidupan ini banyak peristiwa yang terjadi di luar kendali kita. Ada kebahagiaan, kesedihan, keberhasilan, dan kegagalan yang datang silih berganti. Salah satu cara untuk memahami dan menerima semua peristiwa ini adalah dengan mengingat bahwa "semua karena Allah." Ungkapan ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga sebuah pengingat bagi umat Islam bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup adalah bagian dari takdir dan kehendak Allah.

Dalam Islam, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari kehendak Allah. Seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an, Allah adalah Pencipta segala sesuatu, dan segala peristiwa yang terjadi sudah ditentukan-Nya dengan penuh kebijaksanaan. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 255 menyebutkan:

للّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ 

"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya)..."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah satu-satunya yang memiliki kuasa atas seluruh alam semesta, termasuk nasib hidup setiap hamba-Nya. Ketika kita mengatakan "semua karena Allah," itu berarti kita menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan merupakan bagian dari kehendak-Nya. Seorang wali agung Imām Sahl al-Tustariy rahimahu-Llāh berkata:

‏قال سهل بن عبدالله التستري رحمه اللّه : ليس كلُّ مَن عمل بطاعة الله صار حبيب الله، ولكن مَن اجتنب ما نهى الله عنه صار حبيب الله، ولا يجتنب الآثام إلا صدِّيق مقرَّب، وأمَّا أعمال البِرِّ فيعملها البَرُّ والفاجر . صفة الصفوة (٩٣٤) 

 "Tidak setiap orang yang melakukan ketha'atan kepada Allāh Ta'ālā itu lalu ia menjadi kekasih Allāh. Tetapi orang yang menjauhi terhadap apa yang dilarang oleh Allāh, ia menjadi kekasih Allāh. Tidaklah menjauhi perbuatan dosa kecuali orang yang paling benar lagi dekat dengan Allāh. Adapun amal kebaikan, itu bisa dilakukan oleh orang baik, juga oleh pendurhaka".

Ketika kita menghadapi kebahagiaan kita mungkin akan merasa bersyukur dan merasa bahwa semua ini adalah hasil usaha kita. Namun, saat kita menghadapi kesulitan atau kegagalan, sering kali kita merasa bingung atau kecewa. Di sinilah pentingnya menyadari bahwa semua karena Allah. Setiap peristiwa, baik yang positif maupun negatif, memiliki hikmah dan pelajaran yang dapat memperkaya kehidupan kita.

Di sisi lain, ketika kita menghadapi kesulitan, kita perlu melihatnya sebagai ujian dari Allah yang akan mendewasakan kita. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)

Setiap ujian adalah bagian dari perjalanan hidup yang diberikan oleh Allah untuk menguji kesabaran, keteguhan iman, dan ketulusan hati kita. Ujian ini bukan untuk menghukum, tetapi untuk mengangkat derajat kita di sisi-Nya. Maka, kita harus menerima segala keadaan dengan sabar dan tawakal, karena semua yang terjadi adalah kehendak Allah. 

Tawakal bukan berarti hanya berdiam diri tanpa usaha. Sebaliknya, tawakal adalah melaksanakan segala usaha yang terbaik, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

"Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepadamu sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yang pergi dengan perut kosong dan pulang dengan perut kenyang." (HR. Tirmidzi)

Ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita berusaha keras, kita tetap harus mengingat bahwa hasilnya adalah urusan Allah. Ketika hasilnya tidak sesuai harapan, kita harus menerima dengan ikhlas dan terus berdoa agar Allah memberikan yang terbaik bagi kita.

Ungkapan ini adalah sebuah pengingat bahwa segala peristiwa dalam hidup kita, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan, adalah bagian dari takdir-Nya. Segala sesuatu terjadi atas izin Allah, dan kita sebagai umat-Nya harus selalu bersyukur dan tawakal dalam setiap keadaan. Dengan menyadari ini, kita akan merasa lebih tenang dan lebih siap dalam menghadapi segala tantangan hidup. Kita akan lebih mudah untuk bersabar dalam kesulitan, dan lebih tulus dalam bersyukur atas kebahagiaan.

Komentar

Postingan Populer