Agar Tidak Ujub Dengan Dirinya Sendiri

 

Ujub adalah racun hati yang tidak terlihat. Ia muncul dari perasaan bangga terhadap diri sendiri, merasa lebih baik dari orang lain, dan menganggap bahwa semua keberhasilan adalah murni hasil usaha pribadi. Padahal, hakikatnya setiap kebaikan yang keluar dari diri manusia hanyalah karena pertolongan dan taufik dari Allah ﷻ.

Ujub bisa memupus nilai amal, meskipun amal itu besar. Ia bisa merusak hati, meskipun seseorang terlihat rajin beribadah. Karena ujub tidak hanya menanamkan kesombongan, tetapi juga menghapus rasa butuh kepada Allah.

 1. Ujub Menghilangkan Nilai Amal

Dalam Islam, amal yang diterima adalah amal yang ikhlas dan tidak disertai perasaan lebih baik dari orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda:

«ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ»
“Tiga perkara yang membinasakan: kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan kekaguman seseorang terhadap dirinya sendiri.”
(HR. Thabrani)

Kekaguman terhadap diri sendiri (ujub) adalah jalan menuju kehancuran. Sebab seseorang akan merasa tidak membutuhkan taufik dan ampunan Allah.

2. Semua Nikmat Berasal dari Allah

Orang yang menyadari bahwa seluruh kelebihan yang ia miliki hanyalah pemberian Allah akan sulit terjangkiti ujub. Allah ﷻ berfirman:

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka itu berasal dari Allah.”
(QS. An-Nahl: 53)

Kita bisa shalat karena Allah memberi kemampuan.
Kita bisa bersedekah karena Allah memberi rezeki.
Kita bisa mengetahui ilmu karena Allah membukakan pintu pemahaman.

Menyadari hal ini adalah perisai paling kuat dari ujub.

3. Mengingat Dosa Diri

Para ulama salaf yang ibadahnya jauh lebih hebat dari kita justru lebih banyak menangis ketimbang bangga. Mereka selalu mengingat dosa-dosa mereka, bukan kebaikannya. Imam Ahmad pernah berkata:
"Barangsiapa mengenal dirinya, ia akan sibuk memperbaikinya dan tidak sempat mengaguminya."

Hati yang merasa penuh kekurangan tidak akan memiliki ruang untuk ujub.

4. Amal Tidak Menjamin Masuk Surga

Rasulullah ﷺ yang amalnya paling sempurna saja tidak bersandar pada amalnya. Beliau bersabda:

«لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ»
قَالُوا: وَلَا أَنْتَ؟
قَالَ:
«وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ»
(HR. Muslim)

Jika Nabi saja masih berharap rahmat Allah, bagaimana mungkin kita bangga dengan amal yang sedikit dan penuh kekurangan?

5. Hati Mudah Berubah

Ketika seseorang merasa hebat, ia lupa bahwa hatinya berada dalam genggaman Allah. Karena itu Rasulullah ﷺ sering berdoa:

«يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ»
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
(HR. Tirmidzi)

Ujub membuat seseorang merasa aman dengan imannya, padahal iman bisa berubah kapan saja.

6. Langkah Praktis Menghindari Ujub

  • Perbanyak Istighfar

Setelah beramal, akhiri dengan memohon ampun. Para salaf berkata,
"Kami beramal, lalu kami khawatir amal itu tidak diterima."

  • Yakin Bahwa Tanpa Allah Kita Tidak Bisa Apa-apa

Keberhasilan adalah karunia. Sadarilah bahwa tanpa izin Allah, tak satu pun amal bisa kita lakukan.

  • Lihat Orang yang Lebih Shalih

Agar hati lembut, bandingkan diri dengan para ulama, ahli ibadah, dan orang-orang shaleh. Kita akan sadar betapa kecilnya amal kita.

  • Sembunyikan Amal

Amal yang tersembunyi lebih sulit ditunggangi ujub. Ia menjadi lebih murni dan lebih selamat.

  • Perbanyak Doa

Mohon kepada Allah agar diselamatkan dari penyakit hati.
«اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنْ النِّفَاقِ وَعَمَلِي مِنَ الرِّيَاءِ»
“Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan dan bersihkan amalanku dari riya’.”

Menjaga diri dari ujub adalah menjaga hati dari penyakit paling halus namun paling berbahaya. Hanya orang yang mengenal kelemahannya yang akan merendah. Dan hanya orang yang merendah yang akan Allah tinggikan.

Semoga Allah ﷻ menjauhkan kita dari ujub, menundukkan hati kita, menerima amal kita, dan menjadikannya sebab keselamatan di akhirat. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Kedalaman Cinta Rasulullah ﷺ dalam Doa

Kesombongan Merupakan Tanda Kurangnya Akal

Jaga Lisanmu dari Ghibah terhadap Orang-Orang Sholeh