Dunia Itu Melenakan


 Dunia sering kali tampak indah dan mempesona. Ia menawarkan kesenangan, jabatan, harta, dan segala sesuatu yang tampak menjanjikan kebahagiaan. Namun, dalam pandangan Islam, dunia hanyalah tempat singgah sementara. Kecintaan yang berlebihan terhadap dunia dapat membuat hati buta dari tujuan utama: bertemu Allah dan meraih kebahagiaan akhirat.

Allah ﷻ mengingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan yang melalaikan, sementara kehidupan akhirat adalah tempat yang lebih baik bagi mereka yang beriman. Firman-Nya:

﴿ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ ﴾
“Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan hanya permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kalian berakal?” (QS. Al-An‘am: 32)

Begitu mudahnya manusia terpikat oleh gemerlap dunia hingga lupa bahwa semua kenikmatan itu fana dan tidak kekal. Nabi Muhammad ﷺ menggambarkan kecilnya nilai dunia di sisi Allah, sehingga tidak layak dijadikan tujuan utama hidup:

قال رسول الله ﷺ: «لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِندَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ»
Nabi bersabda: “Seandainya dunia itu sebanding di sisi Allah dengan sayap seekor nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada seorang kafir walaupun seteguk air.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan betapa rendahnya nilai dunia di sisi Allah. Maka bagaimana mungkin kita menjadikan sesuatu yang begitu kecil nilainya sebagai pusat kehidupan dan sumber kebanggaan?

Dunia memang melenakan. Ia membuat kita lupa diri, lupa waktu, bahkan lupa Tuhan jika tidak dijaga dengan iman. Tetapi Islam tidak memerintahkan kita meninggalkan dunia—melainkan mengendalikannya, menempatkannya di tangan, bukan di hati. Dunia menjadi berbahaya jika ia menguasai jiwa, namun ia menjadi ladang pahala jika dijadikan sarana menuju akhirat.

Karena itu, ingatlah selalu pesan Allah dalam firman-Nya:

﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ ﴾
“Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar. Maka jangan sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kalian, dan jangan pula penipu (setan) memperdayakan kalian tentang Allah.” (QS. Fatir: 5)

Semoga hati kita tidak terperdaya oleh gemerlap dunia, dan semoga Allah menjadikan dunia sebagai sarana, bukan tujuan. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Kedalaman Cinta Rasulullah ﷺ dalam Doa

Kesombongan Merupakan Tanda Kurangnya Akal

Jaga Lisanmu dari Ghibah terhadap Orang-Orang Sholeh