Nikmat Itu Datangnya dari Allah

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menikmati berbagai kebaikan, keberhasilan, kesehatan, dan kebahagiaan. Namun, tidak jarang manusia terlupa bahwa semua nikmat yang ia rasakan sejatinya datang dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk senantiasa bersyukur dan menyadari bahwa tidak ada satu pun kenikmatan yang datang kecuali atas izin dan rahmat dari-Nya.nAllah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍۢ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)...”
(QS. An-Nahl: 53)

Ayat ini menjadi pengingat bahwa segala bentuk nikmat, baik yang besar maupun kecil, semuanya bersumber dari Allah. Tidak ada daya dan upaya yang bisa kita lakukan tanpa pertolongan-Nya. Bahkan hal yang terlihat sepele, seperti bisa bernapas dengan mudah atau mendapatkan makanan setiap hari, merupakan karunia yang luar biasa.

Nikmat Allah tidak hanya berbentuk materi. Ada nikmat iman, nikmat Islam, nikmat kesehatan, nikmat keluarga, hingga nikmat waktu dan kesempatan untuk berbuat baik. Terkadang, nikmat datang dalam bentuk ujian, yang jika kita hadapi dengan sabar, justru akan menjadi sebab turunnya rahmat dan derajat yang tinggi di sisi Allah.

Allah memerintahkan kita untuk bersyukur atas nikmat-Nya. Bersyukur bukan hanya dengan lisan, tetapi juga dengan hati dan perbuatan. Menyadari nikmat dan menggunakannya untuk kebaikan adalah bentuk syukur yang sejati.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu…”
(QS. Ibrahim: 7)

Sebaliknya, kufur nikmat dapat menyebabkan nikmat itu dicabut dan diganti dengan musibah. Kadang seseorang merasa nikmat yang ia miliki adalah hasil dari usaha dan kecerdasannya sendiri. Ini adalah bentuk kesombongan yang dapat menjerumuskan pada kelalaian. Fir’aun dan Qarun adalah contoh orang yang merasa dirinya hebat karena harta dan kekuasaan, tetapi akhirnya Allah binasakan mereka.

Seorang Muslim yang sadar bahwa nikmat berasal dari Allah akan senantiasa merasa rendah hati, bersyukur, dan menjadikan setiap nikmat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ia tahu bahwa semua yang ia miliki hanyalah titipan, dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban atasnya.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang pandai bersyukur dan menyadari bahwa semua nikmat, sekecil apa pun, adalah pemberian dari Allah yang Maha Pemurah. Aamiin.

Komentar

Postingan Populer