Menyadari besarnya pengorbanan pasangan adalah momen yang bisa sangat mengubah pandangan dan kedekatan dalam hubungan. Ketika kita mulai memahami seberapa besar upaya dan pengorbanan yang telah mereka lakukan, kita akan lebih menghargai keberadaan mereka. Mungkin ini datang dalam bentuk kesabaran, dukungan di masa sulit, atau bahkan hal-hal kecil yang sering kita anggap sepele namun mereka lakukan dengan tulus.
Sungguh engkau tidak pernah tahu betapa berat hari-hari yang dilaluinya dalam memperjuangkan nafkahmu. Hinaan, celaan, makian bahkan kekerasan fisik acap mewarnai nuansa kerjanya dan tidak jarang nyawa menjadi taruhannya. Dari itu bersyukurlah kepada Allāh ﷻ dan berterimakasihlah kepada suamimu yang telah memuliakanmu dan anak-anakmu dari kelaparan dan meminta-minta, sebanyak apapun pemberiannya, sering-seringlah mengucapkan jazaakallahu khoiron. Disunnnahkan mendoakan orang yang berbuat baik dengan ucapan "jazākallah khoiron" Nabi ﷺ bersabda,
مَن صُنِعَ إِليهِ معروفٌ فقلَ لفاعلِهِ : جزاكَ اللَّهُ خَيْرًا فقد أبلغَ في الثَّناءِ
“Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan, ‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa syukurnya” (HR. Tirmidzi no.2167, ia berkata: “Hadits ini hasan jayyid gharib”, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Dengan menyadari besarnya pengorbanan pasangan, menghargai dan menyanjung tingginya peran masing-masing menjadikan kokoh pondasi mawaddah dalam rumah tangga, bertambah besar rasa cinta dan semakin lapang dada. Dengan ikhlas dan qona’ah akan semakin tenanglah jiwa dalam meraih ridho-Nya.
Untuk para isteri, jangan engkau remehkan tanggung jawab dan perjuangan suamimu untuk mencukupi kebutuhanmu agar engkau dan anak-anakmu tidak merasakan lapar. Beruntunglah dirimu yang setiap bulan diberi nafkah yang cukup untuk kebutuhan hidupmu dan anak-anakmu tanpa engkau harus berlelah-lelah pagi dan petang untuk sesuap nasi seperti yang dialami oleh beberapa saudarimu yang kurang beruntung darimu. Shohih, mencari nafkah adalah kewajiban seorang suami. Akan tetapi apakah akan ada orang lain yang bersedia dengan rela hati membanting tulang demi mencukupi nafkahmu untuk seumur hidupmu…?
Untuk Para Suami, lihatlah isterimu yang sepenuh hati bersedia menjadi perhiasanmu, mengasuh anak-anakmu, merawat dirimu, menjaga hartamu saat engkau pergi, mendo’akan setiap langkahmu agar Allāh ﷻ mudahkan semua urusanmu. Sadarilah wahai para suami, sekuat dan semandiri apapun dirimu tetap membutuhkan sosok rapuh nan jelita yang disebut isteri sebagai tempatmu bermanja mencurahkan segala kepenatan di luar rumah, lembut tutur bahasa dan teduh tatapannya bak tetes embun di gurun pasir. Wahai para suami engkau tetaplah “bayi berjenggot” yang perkasa di depan isterimu, benarkan...?
Dengan menghargai pengorbanan pasangan, kita bisa mempererat hubungan, membangun kepercayaan, dan menciptakan kebahagiaan bersama.
Komentar
Posting Komentar