Memohon Hidayah dan Keistiqamah


Setiap insan yang beriman tentu senantiasa mengharapkan kebaikan dalam hidupnya — ketenangan hati, keberkahan rezeki, dan keselamatan di dunia serta di akhirat. Namun di antara banyaknya doa yang bisa kita panjatkan kepada Allah ﷻ, ada dua permohonan yang seharusnya menjadi prioritas utama: memohon hidayah dan memohon istiqamah di atas jalan tauhid.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
— (QS. Al-Fatihah: 6)

Ayat ini setiap hari kita baca dalam shalat, minimal tujuh belas kali. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya hidayah bagi seorang hamba. Hidayah bukan sekadar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, melainkan kemampuan untuk menapaki jalan kebenaran itu dengan penuh keikhlasan dan keteguhan hati.

Hidayah adalah cahaya dari Allah ﷻ yang menerangi hati, sehingga seseorang bisa melihat kebenaran dengan jelas. Tanpa hidayah, ilmu bisa menjadi hampa, amal bisa kehilangan arah, bahkan ibadah pun bisa menjadi rutinitas tanpa makna. Maka, memohon hidayah sejatinya adalah memohon agar Allah senantiasa menuntun kita menuju keridhaan-Nya.

Rasulullah ﷺ, manusia paling mulia dan paling dekat dengan Allah, justru sangat sering berdoa agar diberikan hati yang istiqamah. Beliau bersabda:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
— (HR. Tirmidzi)

Doa ini menunjukkan bahwa istiqamah — keteguhan hati dalam beriman dan beramal — adalah karunia yang sangat besar. Sebab hati manusia mudah berubah, terpengaruh oleh hawa nafsu, godaan dunia, dan tipu daya setan. Tanpa pertolongan Allah, seseorang bisa tersesat setelah sebelumnya mendapat petunjuk.

Allah ﷻ mengingatkan dalam firman-Nya:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh di kehidupan dunia dan di akhirat.”
— (QS. Ibrahim: 27)

Maka, ketika kita memohon hidayah dan istiqamah, sejatinya kita sedang memohon agar Allah ﷻ meneguhkan langkah kita menuju surga. Karena hidayah tanpa istiqamah bisa hilang, dan istiqamah tanpa hidayah tidak akan pernah terwujud.

Mari kita jadikan doa memohon hidayah dan istiqamah sebagai amalan harian kita. Jangan pernah merasa cukup dengan keimanan hari ini, sebab iman bisa naik turun, dan hati bisa berubah kapan saja.

Berdoalah dengan penuh kerendahan hati:

اللَّهُمَّ اهْدِنَا وَثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Ya Allah, berilah kami petunjuk dan teguhkan hati kami di atas ketaatan kepada-Mu.”

Semoga Allah ﷻ selalu memberi kita cahaya hidayah yang menuntun pada kebenaran dan meneguhkan hati kita agar istiqamah di atas jalan tauhid sampai ajal menjemput.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Kedalaman Cinta Rasulullah ﷺ dalam Doa

Kesombongan Merupakan Tanda Kurangnya Akal

Jaga Lisanmu dari Ghibah terhadap Orang-Orang Sholeh