Salah Menilai Orang
Berapa banyak orang yang kita nilai buruk, ternyata doanya lebih dulu menembus langit sebelum doa kita sendiri? Berapa banyak wajah yang kita remehkan, namun justru hatinya bersih dan dekat dengan Allah ﷻ? Hati-hati... Bisa jadi dosa kita bukan berasal dari maksiat, tapi dari buruk sangka terhadap sesama (سوء الظنّ بالناس). Buruk sangka membuat hati gelap dan menjauhkan kita dari kasih sayang Allah.
Jangan Cepat Menilai Hati Orang Lain
Kita hanya bisa menilai apa yang tampak, sementara hati manusia hanya Allah yang tahu.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian.”
(HR. Muslim)
Seseorang mungkin terlihat sederhana, namun di sisi Allah ia sangat mulia karena hatinya yang bersih dan amalnya yang ikhlas.
Sebaliknya, ada orang yang tampak shalih di mata manusia, tapi di sisi Allah mungkin ia tertolak karena sombong dan merasa lebih baik dari orang lain.
Berhati-hatilah dari Menghakimi
Allah ﷻ mengingatkan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, karena sebagian prasangka itu adalah dosa.”
(QS. الحجرات [Al-Ḥujurāt]: 12)
Ayat ini menegaskan bahwa menilai orang lain dengan prasangka buruk bisa menjadi dosa besar.
Kadang kita merasa paling benar, padahal di mata Allah kita belum tentu lebih baik.
Tugas Kita: Menjaga Hati, Bukan Menghakimi
Allah tidak meminta kita menilai siapa yang benar atau salah, siapa yang lebih suci atau lebih hina.
Tugas kita adalah menjaga hati agar tidak mudah menghukumi, dan terus berbaik sangka kepada sesama.
Karena hati yang bersih akan selalu melihat kebaikan, sedangkan hati yang kotor hanya pandai mencari kesalahan.
Jangan terburu-buru menilai orang lain.
Bisa jadi orang yang kau pandang rendah justru lebih tinggi derajatnya di sisi Allah.
Dan bisa jadi, orang yang tampak baik di matamu justru tertolak amalnya karena kesombongan yang tersembunyi.
Biarlah Allah yang menilai hati manusia.
Tugas kita adalah memperbaiki diri, membersihkan niat, dan memandang sesama dengan kasih dan husnuzhan.
اللهم طهّر قلوبنا من الغلّ والحسد وسوء الظنّ، واجعلنا من عبادك الصالحين
“Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari dengki, iri, dan prasangka buruk, serta jadikan kami termasuk hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Komentar
Posting Komentar