Mengapa Ujian Begitu Sulit?
Kadang kita merasa hidup ini begitu berat. Masalah datang silih berganti, seolah tak ada jeda untuk bernapas. Namun, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya… Benarkah ujiannya yang terlalu berat?
Atau justru sujud kita yang terlalu singkat?
Kita begitu lama mengadukan masalah kepada manusia, tapi begitu cepat meninggalkan sujud di hadapan Allah. Padahal di sanalah — dalam sujud yang lama, dalam tenang yang khusyuk — semua beban bisa menjadi ringan.
Allah Ta’ala berfirman:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 45)
Ayat ini mengajarkan kita, bahwa jalan keluar dari segala kesulitan bukan pada keluh kesah atau putus asa, tetapi pada sabar dan salat — dua hal yang menjadi kunci ketenangan hati.
Mungkin bukan beratnya ujian yang membuat dada sesak, tapi karena hati kita jarang benar-benar bersujud lama di hadapan Allah.
Sujud yang hanya sebentar tak cukup menenangkan hati yang penuh gelisah.
Perbanyaklah sujudmu.
Adukan semuanya kepada Allah Ta’ala — bukan kepada manusia.
Karena di sanalah tempat segala keluh kesah berlabuh dan ketenangan bersemayam.

Komentar
Posting Komentar