Pentingnya Berkurban

 

Ibadah qurban biasanya dilaksanakan pada hari raya Idul Adha sampai tiga hari setelahnya di hari-hari Tasyrik. Diantara berbagai tujuan dari kurban sendiri yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT serta menghilangkan sifat egoisme, serakah akan nafsu dan sifat individualisme pada diri seseorang. Dengan berkurban akan melatih diri seseorang untuk mengorbankan jiwa, raga dan hartanya dengan tujuan untuk mencapai Ridha Allah SWT semata.

Menyembelih hewan kurban adalah sesuatu sunnah Rasulullah SAW yang kaya akan sarat, hikmah serta keutamaan. Pada hakekatnya saat kita berkurban baik berupa kambing ataupun sapi apa yang dikurbankan itu bukan berupa daging ataupun bagian-bagian tubuh dari hewan itu sendiri. melainkan ketulusan dan ketakwaan dari orang yang melakukan kurban. Hal itu yang menjadi poin utama yang akan dilihat oleh Allah SWT disaat berkurban. 

Terkadang disaat kita melaksanakan kurban terpikir dibenak kita bahwasanya harta kita pasti akan berkurang. Karena sebagian harta kita digunakan untuk membeli hewan kurban yang harganya jutaan rupiah. Akan tetapi dengan berkurban justru harta akan semakin berkah dan pasti akan diganti oleh Allah SWT. Segala usaha pasti akan dimudahkan dan semua kesulitan pasti akan diangkat. Dan yang paling penting dari itu semua Allah SWT pasti akan mengangkat derajat orang yang berkurban di akhirat kelak. Dalam Al-Quran Allah SWT berfiman :

 وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

"Dan apa saja yang kamu infakkan maka Allah akan menggantinya dialah sebaik-baik pemberi rezeki." (QS. Saba : 39)

Dan Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwasannya sedekah tidak akan mengurangi harta yang kita miliki. 

Berqurban juga memiliki ketentuan yaitu hewan yang dikurbankan berupa kambing, lembu ataupun unta. Dan dilaksanakan pada hari raya Idul Adha dan 3 hari Tasyrik yaitu tanggal 11,12,13 bulan Dzulhijjah. Hukumnya sendiri menurut Imam madzhab yaitu Sunnah Muakkad. Bahkan Rasulullah SAW sendiri tidak pernah meninggalkan ibadah berkurban saat pertama kali diperintahkan oleh Allah SWT sampai beliau wafat. Rasulullah SAW juga berkata dalam sebuah  Hadits diriwayatkan :

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada amalan manusia yang lebih dicintai Allah pada hari Idul Adha, melebihi ibadah qurban. Karena qurbannya itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan darahnya akan menetes di tempat yang Allah tentukan, sebelum darah itu menetes di tanah. Untuk itu hendaknya kalian merasa senang karenanya.”(HR: al Tirmidzi)

Melihat Hadits tersebut bahwasannya nanti di akhirat orang yang menyembelih kurban di hari raya haji atau Idul Adha pada hari kiamat hewan tersebut akan mendatangi orang yang berkurban kemudian digambarkan menjadi kendaraannya untuk berjalan melewati jembatan Shirotol Mustaqim. Sebagai Muslim sudah seharusnya jika kita mampu untuk berkurban harus segera melaksanakannya. Karena fadhilahnya sangat besar dan sungguh kita pasti akan menyesal nanti di akhirat jika tidak melaksanakannya.

Semoga penjelasan ini menjadi renungan bagi kita. Jika memang kita mampu untuk melaksanakan ibadah berkurban bersegeralah untuk melaksanakannya. dan jika memang masih belum ada semoga Allah SWT memberikan kelebihan harta untuk melaksanakan ibadah kurban. Semoga kita senantiasa memperbaiki dan menggenapkan ibadah yang masih kurang. Dan selalu istiqomah dalam menjalankan perintah-perintahnya serta selalu menjadi orang yang lebih baik dan lebih bermanfaat.