Kita Senantiasa Membutuhkan Pertolongan Allah
Dalam menjalani kehidupan ini, tidak ada satu pun manusia yang mampu berdiri sendiri tanpa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Segala sesuatu yang kita miliki kesehatan, rezeki, keselamatan, hingga kemampuan untuk bernapas semuanya adalah nikmat dan karunia dari-Nya. Sehebat dan sekuat apa pun seseorang, ia tetap lemah di hadapan kekuasaan Allah. Bahkan dalam perkara yang tampak kecil dan sepele pun, kita tetap memerlukan pertolongan-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan bahwa hanya kepada-Nya lah kita meminta pertolongan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan" (QS. Al-Fatihah: 5).
Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran kita sebagai hamba bahwa segala bentuk usaha dan upaya kita tetap memerlukan bantuan dari Allah. Kita boleh berencana dan bekerja keras, namun hasil akhirnya tetap di tangan-Nya. Pertolongan Allah adalah kunci keberhasilan, ketenangan, dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat.
Ketergantungan kita kepada Allah bukan hanya saat dalam kesulitan atau musibah, tetapi juga dalam setiap langkah hidup, baik dalam kesenangan maupun penderitaan. Terkadang manusia baru menyadari perlunya pertolongan Allah ketika diuji, padahal sesungguhnya setiap detik dalam hidupnya adalah bentuk kebutuhan mutlak terhadap rahmat dan hidayah-Nya. Tanpa petunjuk dari Allah, kita mudah tersesat; tanpa penjagaan-Nya, kita mudah terjerumus ke dalam dosa dan maksiat.
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata : “Sesungguhnya,seorang hamba tidak bisa merasa tidak membutuhkan pertolongan Allah untuk mengokohkan dirinya di atas kebenaran walaupun sekejap mata. Sebab, jika Allahtidak mengokohkan dirinya, langit dan bumi keimanannya akan lenyap dari tempatnya.” (I'lamul Muwaqqi'in, 1/136)
Maka, mari kita tanamkan dalam hati bahwa kita senantiasa membutuhkan pertolongan Allah dalam segala hal. Jadikan doa dan tawakal sebagai kekuatan utama, bukan sebagai pilihan terakhir. Karena sesungguhnya, siapa yang bergantung kepada Allah, maka Allah akan cukup baginya. Allah berfirman :
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya: “Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Talaq ayat 3)
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia senantiasa dekat dengan hamba-Nya yang memohon dan bergantung kepada-Nya. Rasulullah ﷺ pun dalam setiap doanya selalu menunjukkan sikap rendah hati dan penuh harap kepada pertolongan Allah, meskipun beliau adalah manusia paling mulia di sisi-Nya. Ini menjadi teladan besar bagi kita bahwa semakin tinggi derajat iman seseorang, semakin besar pula ketundukannya kepada Allah.
Karena itu, marilah kita perkuat rasa tawakkal dan doa kepada Allah. Jangan hanya mencari-Nya saat susah, tetapi jadikan Allah sebagai sandaran utama dalam segala hal. Mohonlah pertolongan-Nya dalam urusan dunia dan akhirat, karena hanya dengan pertolongan Allah-lah segala sesuatu menjadi mudah dan bermakna.
Komentar
Posting Komentar