Memohon dan Berlindung dari Segala Keburukan kepada Allah
Dalam kehidupan yang penuh ujian dan fitnah ini, seorang Muslim dituntut untuk senantiasa kembali kepada Allah dalam segala urusan. Salah satu bentuk ketergantungan kita kepada-Nya adalah dengan memohon perlindungan dari segala bentuk keburukan. Ini bukan hanya bentuk penghambaan, melainkan juga pengakuan atas kelemahan dan keterbatasan manusia dalam menghadapi bahaya yang tampak maupun yang tersembunyi.
Allah ﷻ adalah Rabb semesta alam, yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin-Nya. Oleh karena itu, memohon perlindungan kepada-Nya adalah perintah sekaligus kebutuhan. Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan kita untuk berlindung kepada-Nya:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan (makhluk-Nya), dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.'" (QS. Al-Falaq 1-5)
Ayat ini menunjukkan bahwa sumber perlindungan yang sejati hanya datang dari Allah. Bahkan Rasulullah ﷺ, manusia terbaik dan paling dicintai oleh Allah, juga senantiasa berdoa agar dilindungi dari keburukan.
Keburukan dalam hidup ini bisa datang dalam berbagai bentuk. Diantaranya Allah menciptakan manusia dengan nafsu yang bisa membawanya kepada kebaikan atau keburukan. Jika tidak dikendalikan, nafsu akan menjerumuskan manusia ke dalam kehancuran.
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
"Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan..."
Selain itu syaitan adalah musuh nyata manusia. Ia selalu menggoda manusia dari berbagai arah untuk menjauhkan dari jalan Allah.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّۭ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُۥ لِيَكُونُوا۟ مِنْ أَصْحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh (mu)..."
(QS. Fathir: 6)
Selaimdari syetan keburukan juga berasal dari mausia dan juga lingkungannya. Tidak semua manusia membawa kebaikan. Dalam hidup bermasyarakat, kita perlu waspada terhadap keburukan yang datang dari orang lain. Contohnya Hasad (dengki) terhadap nikmat orang lain, Ghibah (menggunjing), fitnah, dan namimah (adu domba), Zalim, curang, dan khianat dan Kejahatan lisan dan perbuatan.
Rasulullah ﷺ mengajarkan banyak doa yang mengandung permohonan perlindungan dari keburukan. Di antaranya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَغَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Memohon dan berlindung kepada Allah dari segala keburukan adalah bagian dari tawakkal yang sejati. Ini merupakan bentuk pengakuan akan kelemahan manusia, sekaligus pengharapan kepada kekuatan dan rahmat Allah. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang senantiasa dikaruniai penjagaan dan perlindungan dari segala keburukan dunia dan akhirat.
Komentar
Posting Komentar