Tradisi 4 Bulanan Dan 7 bulanan Kehamilan
Dalam tradisi masyarakat Indonesia khususnya di Jawa ada beberapa ritual yang dilakukan selama masa kehamilan untuk memohon keselamatan dan kelancaran bagi ibu dan janin. Dua di antaranya yang sering dilakukan adalah tradisi 4 bulanan dan 7 bulanan (mitoni).
1. Tradisi 4 Bulanan (Tingkeban)
Tradisi ini dilakukan ketika kehamilan memasuki usia empat bulan. Kepercayaan dalam tradisi ini terkait dengan keyakinan bahwa pada usia kehamilan empat bulan, janin mulai mendapatkan ruh atau nyawa. Ritual ini biasanya diadakan sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan kepada Tuhan agar sang ibu dan bayi selalu sehat.
2. Tradisi 7 Bulanan (Mitoni)
Tradisi ini dilakukan saat kehamilan memasuki usia tujuh bulan. "Mitoni" berasal dari kata "pitu" yang berarti tujuh. Ritual ini lebih besar dan sakral dibandingkan 4 bulanan. karena usia tujuh bulan dianggap sebagai tahap yang lebih matang dalam kehamilan dan janin dipandang sudah lebih kuat.
Tradisi ini secara khusus tidak ditemukan dasar dalam syariat. Hanya saja, dalam fikih disampaikan bahwa apabila dalam kegiatan tersebut tidak terdapat hal-hal yang dilarang agama bahkan merupakan kebajikan seperti sodaqoh, qiro’atul qur’an dan sholawat kepada Nabi serta tidak meyakini bahwa penentuan waktu itu adalah sunnah, maka hukumnya diperbolehkan.Tradisi-tradisi ini tidak hanya memiliki makna spiritual sebagai bentuk permohonan keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan, tetapi juga berfungsi untuk mempererat hubungan sosial di antara keluarga, tetangga, dan masyarakat. Selain itu, ini merupakan cara bagi masyarakat untuk menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Setiap daerah di Indonesia bisa memiliki variasi yang berbeda dari tradisi ini, dengan adat istiadat dan simbolisme yang beragam sesuai budaya setempat.
Komentar
Posting Komentar