Keharusan Menghormati Ahlul Bait



Menghormati Nabi Muhammad ﷺ dan keturunannya (Ahlul Bait) dari kalangan Habaib merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Mencintai mereka merupakan perintah Allah ﷻ dan membenci adalah sebuah pembangkangan kepada Allah ﷻ, sebagaimana dalam firman-Nya dalam Al Quran:

إن الذين يؤذون الله ورسوله لعنهم الله فى الدنيا والآخرة وأعد لهم عذابا اليما

“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul¬nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.”(QS. 33, al-Ahzab: 57)

وما كان لكم ان تؤذوا رسول الله

“Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah.” (QS. 33, al-Ahzab: 53)

Didalam hadits nabi ﷺ disebutkan:

إن النبي صلى الله عليه وسلم قال وهو على المنبر ما بال اقوام يؤذوننى فى نسبى وذوى رحمى الا من آذى نسبى وذوى رحمى فقد آذانى ومن آذانى فقد آذى الله تعالى.

Sesungguhnya Nabi ﷺ telah bersabda sedangkan beliau di atas mimbar: “Apa keadaan kaum yang menyakiti aku dalam nasab dan kerabatku. Ingat, barangsiapa yang menyakiti keturunanku dan orang-orang yang mempunyai hubungan denganku, berarti ia menyakiti aku, dan barangsiapa me¬nyakiti aku, maka ia benar-benar menyakiti Allah Ta’ala.” (HR. at-Thabrani dan al-Baihaqi)

Para ulama telah menjelaskan dan menyebutkan tentang hadis-hadis bagi orang yang menyakiti Ahlul Bait Rasulullah ﷺ berarti ia juga menyakiti nabi ﷺ dan barangsiapa yang menyakiti nabi ﷺ sama halnya dengan menyakiti Allah.

Dalam Alquran maupun hadis banyak sekali kita temui tentang larangan membenci Ahlul Bait Rasulullah ﷺ serta menyakiti mereka. Oleh sebab itu, sebagai Muslim hendaknya harus selalu berhati-hati jangan sampai membenci apalagi mencaci salah satu dari keturunan Rasulullah ﷺ, Diantaranya sebagai berikut:

  • Al-Hakim dalam Al-Mustadrak ‘alâ Al-Shahîhain meriwayatkan hadis dari Abu Abdillah Al-Jadali berkata, “Aku bertemu Ummu Salamah ra dan ia bertanya kepadaku, ‘Pernahkah Rasulullah dicaci-maki di hadapan kalian?’ Aku menjawab, ‘Aku berlindung kepada Allah.’ Lalu Ummu Salamah berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Barang siapa mencaci-maki Ali berarti telah mencaciku.’”Ummu Salamah berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Barang siapa mencaci-maki Ali berarti telah mencaci-maki aku, barang siapa mencaci-maki aku berarti telah mencaci-maki Allah. Dan dari Abu Dzar ra, Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa taat kepadaku berarti ia taat kepada Allah. Barang siapa durhaka kepadaku berarti ia durhaka kepada Allah. Barang siapa taat kepada Ali berarti ia taat kepadaku. Barang siapa durhaka kepada Ali berarti ia durhaka kepadaku.” (Al-Hakim, Al-Imam Al-Hafiz Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah Al-Nisaburi, Al-Mustadrak ‘alâ Al-Shahîhain, 3/130-131, hadis 4615-7. Hadis di atas juga diriwayatkan oleh: Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Al-Imâm Ahmad bin Hanbal, 44/ 328-329, hadis 26748).
قال عليه الصلاة والسلام اشتد غضب الله على من آذانى فى عترتى

Rasulullah ﷺ  telah bersabda: “Murka Allah menjadi sangat terhadap orang yang menyakiti aku tentang keluargaku.”(HR. Ad-Dailami)

  • Allah ﷻ marah kepada orang yang membenci ahlu bait.
… وهم عِتْرَتِي , خُلِقُوا مِنْ طِيْنَتِي , فَوَيْلٌ لِلْمُكَذِّبِيْنَ بِفَضْلِهِمْ , من احبهم احبه الله
ومن أبغضهم أبغضه الله

“… Mereka adalah keturunanku dan diciptakan dari tanahku. Celakalah dari ummatku yang mendustakan keutamaan mereka. Siapa yang mencintai mereka maka Allah akan mencintainya, siapa yang membenci mereka maka Allah akan membencinya”. (Kanz al-Ummal (12/98))

  • Orang yang membenci Ahlu Bait termasuk golongan munafik.
من أبغضنا أهل البيت فهو منافق

Siapa orang yang membenci kami ahlu bait adalah termasuk golongan munafik.

 لا يحبنا أهل البيت الا مؤمن تقي , ولا يبغضنا الا منافق شقي

Tidak ada yang mencintai kami ahlu bait kecuali orang yang beriman dan bertaqwa, dan tidak ada yang membenci kami kecuali orang munafik dan durhaka. (Al-Dur al-Mansur (7/349), Fadhail al-Sahabah (2/661))

  • Orang yang membenci Ahlu Bait masuk neraka.
والّذي نفسي بيده , لا يبغضنا اهل البيت احد الا أدخله الله النار

Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, Tidaklah seorang yang membenci kami ahlu bait kecuali Allah swt akan masukkan ia ke dalam neraka. (Al-Mustadrak ‘Ala Shahihain (3/162), al-Dur al-Mansur (7/349))

… فَلَوْ اَنَّ رَجُلاً صفَنَ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالمَقَامِ, وَصَلَّى وَصَامَ, ثُمَّ لقي الله , وَهُوَ مُبْغِضٌ
لاِهْلِ بَيْتِ مُحَمَّدٍ دَخَلَ النَّارَ .

 “… Maka sekiranya seseorang berdiri di antara salah satu sudut Ka’bah dan maqam Ibrahim, lalu ia shalat dan puasa, kemudian meninggal sedangkan ia adalah pembenci keluarga (ahlu al-bait) Muhammad, pasti ia masuk neraka”. (Al-Mu’jam al-Kabir (11/142), al-Mustadrak ‘Ala Shahihain (3/161))

  • Allah ﷻ sangat murka kepada umatnya yang menyakiti ahlu bait.
إشتدّ غضب الله على من آذاني في عترتي

Allah ﷻ sangat murka kepada orang yang menggangguku melalui keturunanku. (Ihya al-Mait al-Suyuthi : 53)

إشتدّ غضب الله وغضبي على من أهرق دمي و آذاني في عترتي

Allah ﷻ dan aku sangat murka kepada orang yang menumpahkan darahku dan menyakitiku melalui keturunanku. (Dzakhoir al-Uqba : 39)

  • Allah ﷻ mengharamkan surga kepada orang yang menzhalimi ahlu bait.
إنّ الله حرّم الجنة على من ظلم اهل بيتي

Sesungguhnya Allah ﷻ mengharamkan surga kepada orang yang menzhalimi ahlu baitku. (Dzakhoir al-Uqba : 20)

حرّمت الجنة على من ظلم اهل بيتي و آذاني في عترتي

Surga diharamkan bagi siapa saja yang menzhalimi ahlu baitku dan menyakiti aku melalui keturunanku. (Dzakhoir al-Uqba : 20)

الويل لظالمي اهل بيتي , عذابهم مع المنافقين في الدرك الأسفل من النار

Celakalah siapa saja yang menzhalimi ahlu baitku, mereka akan diadzab bersama orang-orang munafiq di dasar neraka. (Yanabi’ al-Mawaddah (2/326))

Menghormati dan mencintai Rasulullah ﷺ beserta keturunannya adalah bagian dari agama, maka bagi setiap muslim harus selalu menjunjung tinggi Rasulullah ﷺ serta Ahlul Bait. Salah satu modal untuk menggapai syafaat Rasulullah ﷺ yaitu dengan mencintai menghormati dan menjunjung tinggi nabi ﷺ dan keturunannya. Adapun kebencian akan menghalangi syafaat beliau ﷺ.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Orang Yang Benar-Benar Bangkrut (Merugi)

Selalu Bertanya “Dimana Dalilnya?”

Wajibnya Taat Dan Patuh Kepada Penguasa

Mengangkat Tangan Ketika Berdoa Dan Mengusap Wajah Sesudahnya

Etika Dan Adab Utang Piutang Dalam Islam

Menegakkan Hukum Pada Semua Orang

Faidah Bersiwak