Melakukan Sholat Disaat Perempuan Dalam Keadaan Istikhadhoh


Perempuan yang keluar darah istihadoh berbeda dengan perempuan yang sedang haid. Karena status perempuan yang sedang haid maupun istihadoh sangat mempengaruhi kewajibannya dalam beribadah. Baik mekakukan hal wajib maupun yang sunnah seperti salat, puasa, membaca Alquran, dan lain sebagainya. Melakukan ibadah secara utuh dalam sebulan penuh merupakan hal yang jarang bisa dilakukan oleh seorang perempuan yang sudah pubertas atau dalam masa masa haid. Mereka terhalang melakukan ibadah kepada Allah ﷻ karena adanya uzur berupa haid, sebagaimana perempuan di masa-masa remaja dan dewasa. Hal ini merupakan sesuatu yang biasa dan maklum. Tetapi yang menjadi problem seringkali muncul tak kalah darah haid keluar melebihi batas kebiasaan atau melebihi batas maksimal yaitu 15 hari dalam istilah fiqih biasa dikenal dengan darah istihadoh.

Darah istihadoh adalah darah yang keluar selain hari-hari haid dan nifas. Dalam hal ini apabila perempuan mengalaminya, ibadah yang bersifat wajib harus dilaksanakan seperti salat puasa wajib dan lain-lain. sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ yang mewajibkan perempuan dalam keadaan istihadhoh untuk tetap melaksanakan kewajibannya. Hadis ini diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah sebagai berikut :

أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ أَبِي حُبَيْشٍ، سَأَلَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: إِنِّي أُسْتَحَاضُ فَلاَ أَطْهُرُ، أَفَأَدَعُ الصَّلاَةَ، فَقَالَ: «لاَ إِنَّ ذَلِكِ عِرْقٌ، وَلَكِنْ دَعِي الصَّلاَةَ قَدْرَ الأَيَّامِ الَّتِي كُنْتِ تَحِيضِينَ فِيهَا، ثُمَّ اغْتَسِلِي وَصَلِّي»  

“Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ, ia berkata: “Aku pernah Istihadhah dan belum bersuci, apakah aku mesti meninggalkan shalat?” Nabi pun menjawab: “Tidak, itu adalah darah penyakit, namun tinggalkanlah shalat sebanyak hari yang biasa engkau haid sebelum darah istihadhah itu, kemudian mandilah dan shalatlah” (HR Bukhari).  

Secara garis besar perempuan yang istihadhah tidak tetap baginya hukum-hukum yang berlaku ketika keadaan haid dengan tanpa adanya perkhilafan ulama. Boleh bagi perempuan yang istihadhah melakukan hal kesunatan seperti membaca Al-Qur’an, dzikir, Sholawat, dan lain lain. Dan wajib baginya seluruh kefardhuan yang wajib bagi perempuan yang suci. Secara syara’ berstatus sebagai perempuan yang suci, dalam artian kewajiban-kewajiban yang dibebankan pada perempuan yang suci semuanya berlaku bagi perempuan yang istihadhah, seperti melaksanakan shalat dan puasa dan hal hal yang sunnat. Yang menjadi pertanyaan yaitu bagaimana yang harus dilakukan oleh perempuan yang sedang mengalami istihadoh disaat mau melakukan salat ?

Hal-hal yang harus dilakukan perempuan yang sedang istihadloh sebelum melakukan sholat yaitu :

  • Wajib bagi dia untuk membersihkan dulu najis yang ada padanya dari darah atau yang lainnya.
  • Wajib bagi dia menutupi tempat keluarnya darah denga kapas atau selainnya, Ini jika dia tidak merasa terganggu dan juga dia tidak sedang berpuasa karena dengan memasukan kapas ke kemaluannya dapat membatalkan puasanya.
  • Harus cepat cepat wudlu tapi jika sudah masuk waktunya solat dan juga mesti muwalah(langsung wudlu kemudian sholat ).
  • Harus cepat cepat solat setelah wudlu dan jangan sampai ada pekerjaan pemisah antara wudlu dan solat yang akan dia kerjakan kecuali pekerjaan itu untuk kemaslahatan seperti menjawab adzan atau sholat sunnah qobliyah.
Refrensi:

التقريرات السديدة ج ١ ص ١٧١.
الخطوات التي تتخذها المستحاضة إذا أرادت الصلاة :١. يجب عليها أن تتطهر من النجاسة الدم أو غيره.٢. يجب عليها الحشو في موضع خروج الدم بقطن أو نحوه إلا إذا كانت تتأذى أو كانت صائمة لأن ذلك يفطرها و يجب عليها التعصيب إن لم يكف الحشو.٣.يجب عليها المبادرة بعد ذلك بالوضوء و شرطه أن يكون بعد دخول الوقت و الموالاة فيه .٤. و يجب عليها المبادرة إلى الصلاة فلا يجوز تأخيرها إلا إذا كانت التأخير لمصلحة الصلاة كإجابة المؤذن و نافلة قبلية و انتظار جماعة.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Orang Yang Benar-Benar Bangkrut (Merugi)

Selalu Bertanya “Dimana Dalilnya?”

Keharusan Menghormati Ahlul Bait

Wajibnya Taat Dan Patuh Kepada Penguasa

Mengangkat Tangan Ketika Berdoa Dan Mengusap Wajah Sesudahnya

Etika Dan Adab Utang Piutang Dalam Islam

Menegakkan Hukum Pada Semua Orang

Faidah Bersiwak