Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Indahnya Menikah dengan yang Paham Agama

Gambar
Pernikahan bukan sekadar menyatukan dua hati, tetapi menyatukan dua manusia untuk berjalan di bawah satu tujuan yang suci: mencari ridha Allah ﷻ. Karena itu, Islam memberikan pedoman agar seorang muslim memilih pasangan yang dapat menguatkan iman, bukan sekadar memperindah pandangan mata atau memenuhi keinginan dunia. Salah satu prinsip utama yang ditekankan agama adalah memilih pasangan yang paham agama . Pemahaman agama tidak harus berarti lulusan pondok, hafal ribuan hadits, atau menjadi pengajar. Yang dimaksud adalah seseorang yang mengerti kewajibannya kepada Allah, menjaga adab, mencintai kebenaran, dan takut untuk melakukan dosa. Mengapa Memilih Pasangan yang Paham Agama Itu Penting? 1. Karena Agama adalah Pondasi Ketenangan Rumah Tangga Allah ﷻ berfirman: ﴿ وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ﴾ (QS. Ar-Rūm: 21) Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan menikah adalah untuk mendapatkan s...

Hidupmu Tidak Pernah Benar-Benar Terlambat

Gambar
 Dalam perjalanan hidup, ada kalanya kita merasa terlambat—terlambat berubah, terlambat bertaubat, terlambat memulai kebaikan, atau terlambat mengejar cita-cita. Namun, dalam pandangan Allah ﷻ, selama napas masih berhembus, selama hati masih bisa bergetar oleh kebenaran, maka hidupmu tidak pernah benar-benar terlambat . 1. Rahmat Allah Lebih Luas dari Kesalahan Hamba Allah ﷻ berfirman: ﴿ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴾ (QS. Az-Zumar: 53) Ayat ini adalah panggilan cinta dari Allah untuk siapa saja yang merasa dirinya terlambat kembali. Allah memanggil dengan sebutan “Ya ‘Ibadi — Wahai hamba-hamba-Ku” sebagai tanda kasih sayang, bukan sebagai kecaman. Bagaimana mungkin hidup disebut terlambat, jika Allah sendiri membuka pintu taubat seluas-luasnya? 2. Setiap Hari Adalah Kesempatan Baru Rasulullah ﷺ bersabda: «إِنَّ اللَّهَ يَبْس...

Agar Tidak Ujub Dengan Dirinya Sendiri

Gambar
  Ujub adalah racun hati yang tidak terlihat. Ia muncul dari perasaan bangga terhadap diri sendiri, merasa lebih baik dari orang lain, dan menganggap bahwa semua keberhasilan adalah murni hasil usaha pribadi. Padahal, hakikatnya setiap kebaikan yang keluar dari diri manusia hanyalah karena pertolongan dan taufik dari Allah ﷻ. Ujub bisa memupus nilai amal, meskipun amal itu besar. Ia bisa merusak hati, meskipun seseorang terlihat rajin beribadah. Karena ujub tidak hanya menanamkan kesombongan, tetapi juga menghapus rasa butuh kepada Allah.  1. Ujub Menghilangkan Nilai Amal Dalam Islam, amal yang diterima adalah amal yang ikhlas dan tidak disertai perasaan lebih baik dari orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda: «ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ» “Tiga perkara yang membinasakan: kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan kekaguman seseorang terhadap dirinya sendiri.” (HR. Thabrani) Kekaguman terhadap diri sendiri (ujub) ad...

Semakin Ingin Dipuji Semakin Lelah Hati

Gambar
Dalam kehidupan, ada satu penyakit hati yang sering kali tak disadari: keinginan untuk selalu dipuji. Hati yang haus akan pujian manusia akan terus merasa gelisah. Setiap langkah, setiap amal, bahkan setiap kebaikan menjadi beban — bukan karena sulit melakukannya, tetapi karena niatnya bukan lagi karena Allah , melainkan karena ingin dilihat dan dihargai oleh manusia. Padahal, manusia tidak pernah puas. Hari ini memuji, esok mungkin mencela. Jika kita menggantungkan kebahagiaan pada penilaian mereka, maka hati akan terus lelah — sebab tidak ada akhir dari usaha untuk menyenangkan manusia. Rasulullah ﷺ bersabda: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menjadi pengingat mendalam bahwa inti dari setiap amal bukanlah pujian manusia, melainkan keikhlasan hati. Jika...

Allah Tak Pernah Meninggalkanmu

Gambar
  Kadang, dalam perjalanan hidup, kita merasa seakan-akan sendirian. Doa yang kita panjatkan belum dijawab, usaha terasa sia-sia, dan hati mulai bertanya, “Apakah Allah masih bersamaku?” Namun sesungguhnya, perasaan itu hanyalah ujian dari kelemahan iman. Karena hakikatnya, Allah ﷻ tidak pernah sekalipun meninggalkan hamba-Nya. Allah Selalu Dekat Allah berfirman dalam Al-Qur’an: وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” — (QS. Qāf: 16) Ayat ini menegaskan bahwa kedekatan Allah bukanlah sekadar dalam jarak, tapi dalam ilmu, kasih sayang, dan perhatian-Nya. Setiap hembusan napasmu, setiap air mata yang jatuh tanpa suara, semuanya Allah tahu. Allah Tidak Akan Pernah Menyia-nyiakanmu Ketika engkau bersabar dalam kesulitan, ketika engkau berusaha memperbaiki diri walau terjatuh berkali-kali — Allah melihat semuanya. Rasulullah ﷺ bersabda: إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِ...

Dunia Sudah Allah Desain Untuk Sombong Kepada Siapa yang Menginginkannya

Gambar
Dunia, dengan segala keindahan dan gemerlapnya, sejatinya bukan tempat bagi orang yang mencari kemegahan dan kesombongan. Dunia hanyalah tempat singgah sementara, bukan tempat menetap. Allah ﷻ telah menjadikannya sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya, untuk melihat siapa yang benar-benar menjadikan akhirat sebagai tujuan, dan siapa yang terperdaya oleh kesenangan yang fana. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an: ﴿ إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ﴾ “Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, senda gurau, perhiasan, saling berbangga di antara kamu, dan berlomba dalam kekayaan serta anak-anak.” (QS. Al-Hadid: 20) Ayat ini menggambarkan bahwa dunia diciptakan dengan fitrah yang bisa menipu mata orang yang hatinya condong kepada kesombongan. Semakin seseorang menginginkan dunia, semakin dunia menunjukkan sisi menipunya. Dunia akan tampak indah bagi yang mencintainya, namun akan hina bagi yang ...

Sabar Sungguh Mudah Diucapkan Namun Sukar Dilakukan

Gambar
Kata sabar begitu mudah diucapkan, namun begitu sulit dilakukan. Sabar bukan hanya menahan amarah atau bersikap tenang di hadapan orang lain, tetapi menahan hati agar tetap ridha dan yakin bahwa di balik setiap ujian ada kasih sayang Allah ﷻ. Kadang kita berkata, “Aku akan sabar,” namun ketika ujian datang bertubi-tubi, hati mulai goyah. Di saat itulah kita diuji — bukan hanya dengan masalah, tapi dengan seberapa besar keyakinan kita pada janji Allah. Allah ﷻ berfirman: وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ۝ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.” — (QS. Al-Baqarah: 155–156) Sabar tidak berarti kita tidak merasa sedih, tetapi sabar adalah ketika hati tetap berpegang teguh kepada Allah meski air mata menetes. Sabar adalah ketika kita yakin bahwa setia...

Barangsiapa Menghindari Keluhan Ia Mengundang Kebahagiaan

Gambar
Dalam kehidupan, tidak ada manusia yang luput dari ujian. Namun, perbedaan antara orang yang bahagia dan yang gelisah sering kali bukan pada beratnya ujian, melainkan pada bagaimana ia menyikapinya. Banyak orang yang ketika ditimpa kesulitan, lisannya segera mengeluh—padahal keluhan tidak menghapus beban, justru menambah resah di hati. Islam mengajarkan kita untuk mengganti keluhan dengan kesabaran dan doa. Karena setiap kata yang keluar dari lisan mencerminkan isi hati. Jika lisan penuh keluhan, berarti hati belum ridha terhadap takdir Allah. Padahal kebahagiaan sejati lahir dari hati yang ridha. Rasulullah ﷺ bersabda: عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ "Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah kebaikan baginya, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun kec...

Untukmu yang Sedang Berproses

Gambar
Hidup ini adalah perjalanan panjang menuju ridha Allah ﷻ. Setiap langkah, setiap jatuh, setiap bangkit, semuanya adalah bagian dari proses yang Allah rancang dengan penuh hikmah. Jangan pernah merasa malu karena masih dalam tahap berproses. Setiap orang saleh yang kita kagumi pun pernah melalui masa sulit dan penuh perjuangan. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an: وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut: 69) Ayat ini menjadi pelipur lara bagi siapa pun yang sedang berjuang memperbaiki diri. Allah tidak menuntut hasil yang instan, tetapi menghargai setiap usaha, sekecil apa pun itu. Selama hatimu tetap berusaha mendekat kepada-Nya, maka engkau tidak akan pernah sia-sia. Proses memang seringkali melelahkan. Kadang iman naik ...