Mengetahui Orang Miskin Dalam Masyarakat

Mengetahui orang yang berhak menerima zakat, termasuk golongan orang miskin, merupakan tanggung jawab penting bagi seorang muzakki (pemberi zakat) atau lembaga zakat. Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi orang miskin dalam pembagian zakat:

 1. Kriteria Umum Orang Miskin dalam Islam

•    Tidak Mampu Memenuhi Kebutuhan Pokok: Orang miskin adalah mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan.
•  Penghasilan di Bawah Nisab: Orang miskin adalah mereka yang penghasilannya berada di bawah nisab, yaitu batas minimum kekayaan yang membuat seseorang wajib mengeluarkan zakat.
• Tidak Memiliki Harta yang Mencukupi: Orang miskin tidak memiliki harta atau aset yang cukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.

 2. Pendataan dan Survei Sosial

•    Pendataan Langsung: Melakukan survei atau pendataan langsung di komunitas atau lingkungan sekitar untuk mengetahui kondisi ekonomi warga. Ini bisa melibatkan wawancara dan observasi langsung terhadap kondisi rumah tangga.
•  Kerja Sama dengan Lembaga Sosial: Bekerja sama dengan lembaga sosial atau badan zakat yang telah memiliki data tentang orang miskin di suatu wilayah. Lembaga ini biasanya memiliki kriteria yang jelas dan metode pendataan yang sistematis.
• Penggunaan Teknologi: Di era digital, pendataan dapat dilakukan menggunakan aplikasi atau sistem informasi yang mengintegrasikan data penduduk dengan informasi ekonomi mereka. Ini dapat membantu mengidentifikasi penerima zakat secara lebih akurat.

 3. Pengamatan Langsung

• Kondisi Tempat Tinggal: Orang miskin biasanya tinggal di rumah yang sederhana atau kurang layak, dengan fasilitas yang minim.
• Keadaan Keluarga: Memeriksa jumlah anggota keluarga dan beban tanggungan. Semakin banyak tanggungan dengan penghasilan yang terbatas, semakin besar kemungkinan mereka termasuk kategori miskin.
• Kebutuhan Khusus: Memperhatikan kebutuhan khusus seperti penyakit kronis, disabilitas, atau keadaan darurat lainnya yang membatasi kemampuan mereka untuk bekerja atau mendapatkan penghasilan.

4. Testimoni dan Rekomendasi

• Informasi dari Tetangga atau Tokoh Masyarakat: Tetangga atau tokoh masyarakat setempat sering kali mengetahui kondisi ekonomi warganya. Rekomendasi dari mereka bisa menjadi acuan untuk menentukan siapa yang layak menerima zakat.
• Rekomendasi dari Pemuka Agama: Pemuka agama setempat sering kali memiliki data atau setidaknya pengetahuan tentang siapa di lingkungan mereka yang membutuhkan bantuan.

5. Pertimbangan Hati-Hati

• Evaluasi Berkala: Kondisi ekonomi seseorang bisa berubah, oleh karena itu perlu ada evaluasi berkala untuk memastikan penerima zakat masih termasuk dalam kategori orang miskin.
• Menghindari Kecurangan: Perlu ada mekanisme untuk memverifikasi informasi agar bantuan zakat tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak berhak.

Dengan menerapkan metode-metode ini, muzakki dan lembaga zakat dapat memastikan bahwa zakat yang mereka distribusikan benar-benar sampai kepada mereka yang berhak, terutama orang miskin yang sangat membutuhkan bantuan tersebut.

Referensi jawaban 

نهاية المحتاج ـ (ج ١٠ / ص ١٥٩-١٦٠)

ﻓﺼﻞ ﻓﻲ ﺑﻴﺎﻥ ﻣﺴﺘﻨﺪ اﻹﻋﻄﺎء ﻭﻗﺪﺭ اﻟﻤﻌﻄﻰ (ﻣﻦ) (ﻃﻠﺐ ﺯﻛﺎﺓ) ﺃﻭ ﻟﻢ ﻳﻄﻠﺐ ﻭﺃﺭﻳﺪ ﺇﻋﻄﺎﺅﻩ ﻭﺁﺛﺮ اﻟﻄﻠﺐ؛ ﻷﻧﻪ اﻷﻏﻠﺐ (ﻭﻋﻠﻢ اﻹﻣﺎﻡ) ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ﻣﻤﻦ ﻟﻪ ﻭﻻﻳﺔ اﻟﺪﻓﻊ ﻭاﻗﺘﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﺫﻛﺮﻩ؛ ﻷﻥ ﺩﺧﻠﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻗﻮﻯ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻩ، ﻭاﻟﻤﺮاﺩ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻏﻠﺒﺔ اﻟﻈﻦ ﻛﻤﺎ ﻳﻌﻠﻢ ﻣﻤﺎ ﻳﺄﺗﻲ (اﺳﺘﺤﻘﺎﻗﻪ) ﻟﻬﺎ (ﺃﻭ ﻋﺪﻣﻪ ﻋﻤﻞ ﺑﻌﻠﻤﻪ) ﻭﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻋﻠﻰ ﺧﻼﻑ اﻟﻘﻀﺎء ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ؛ ﻷﻥ ﺃﻣﺮ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻣﺒﻨﺎﻩ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺴﺎﻫﻠﺔ ﻭﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ ﺇﺿﺮاﺭ ﺑﺎﻟﻐﻴﺮ (ﻭﺇﻻ) ﺑﺄﻥ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﺣﺎﻟﻪ ﺷﻴﺌﺎ (ﻓﺈﻥ) (اﺩﻋﻰ ﻓﻘﺮا ﺃﻭ ﻣﺴﻜﻨﺔ) ﻭﺃﻧﻪ ﻏﻴﺮ ﻛﺴﻮﺏ (ﻟﻢ ﻳﻜﻠﻒ ﺑﻴﻨﺔ) ﻟﻌﺴﺮﻫﺎ ﻭﻻ ﻳﺤﻠﻒ ﺃﻳﻀﺎ ﻭﺇﻥ اﺗﻬﻢ. ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺟﻠﺪا ﻗﻮﻳﺎ. 

(ﻗﻮﻟﻪ: اﻟﻮﻗﻒ ﻋﻠﻰ اﻟﻔﻘﺮاء) ﺃﻱ ﻓﺈﺫا اﺩﻋﻰ ﺃﻧﻪ ﻣﻦ اﻟﻔﻘﺮاء ﺩﻓﻊ ﻟﻪ ﻣﻨﻪ ﺑﻼ ﻳﻤﻴﻦ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺟﻠﺪا ﻗﻮﻳﺎ.

تحفة المحتاج ـ (ج ٧ / ص ١٦١-١٦٢)

(ﻓﺼﻞ) ﻓﻲ ﺑﻴﺎﻥ ﻣﺴﺘﻨﺪ اﻹﻋﻄﺎء ﻭﻗﺪﺭ اﻟﻤﻌﻄﻰ (ﻣﻦ ﻃﻠﺐ ﺯﻛﺎﺓ) ، ﺃﻭ ﻟﻢ ﻳﻄﻠﺐ، ﻭﺃﺭﻳﺪ ﺇﻋﻄﺎﺅﻩ ﻭﺁﺛﺮ اﻟﻄﻠﺐ؛ ﻷﻧﻪ اﻷﻏﻠﺐ (ﻭﻋﻠﻢ اﻹﻣﺎﻡ) ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ﻣﻤﻦ ﻟﻪ ﻭﻻﻳﺔ اﻟﺪﻓﻊ ﻭﺫﻛﺮﻩ ﻓﻘﻂ؛ ﻷﻥ ﺩﺧﻠﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻗﻮﻯ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻩ، ﻭاﻟﻤﺮاﺩ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ اﻟﻈﻦ ﻛﻤﺎ ﻳﻌﻠﻢ ﻣﻤﺎ ﻳﺄﺗﻲ (اﺳﺘﺤﻘﺎﻗﻪ) ﻟﻬﺎ (ﺃﻭ ﻋﺪﻣﻪ ﻋﻤﻞ ﺑﻌﻠﻤﻪ) ﻭﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻋﻠﻰ ﺧﻼﻑ اﻟﻘﻀﺎء ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻟﺒﻨﺎء ﺃﻣﺮ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻋﻠﻰ اﻟﺴﻬﻮﻟﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ ﺇﺿﺮاﺭ ﺑﺎﻟﻐﻴﺮ، ﻭﺑﻪ ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻫﻨﺎ ﻣﺎ ﺳﻴﺬﻛﺮ ﺛﻢ ﺇﻥ اﻟﻘﺎﺿﻲ ﺇﺫا ﻗﺎﻣﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﻴﻨﺔ ﺑﺨﻼﻑ ﻋﻠﻤﻪ ﻻ ﻳﻌﻤﻞ ﺑﻮاﺣﺪ ﻣﻨﻬﻤﺎ (ﻭﺇﻻ) ﻳﻌﻠﻢ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺣﺎﻟﻪ (ﻓﺈﻥ اﺩﻋﻰ ﻓﻘﺮا ﺃﻭ ﻣﺴﻜﻨﺔ) ، ﺃﻭ ﺃﻧﻪ ﻏﻴﺮ ﻛﺴﻮﺏ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺟﻠﺪا ﻗﻮﻳﺎ (ﻟﻢ ﻳﻜﻠﻒ ﺑﻴﻨﺔ) ﻟﻌﺴﺮﻫﺎ ﻭﻛﺬا ﻳﺤﻠﻒ، ﻭﺇﻥ اﺗﻬﻢ ﻟﻤﺎ ﺻﺢ «ﺃﻧﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺃﻋﻄﻰ ﻣﻦ ﺳﺄﻻﻩ اﻟﺼﺪﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺃﻥ ﺃﻋﻠﻤﻬﻤﺎ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺣﻆ ﻓﻴﻬﺎ ﻟﻐﻨﻲ ﻭﻻ ﻟﻘﻮﻱ ﻣﻜﺘﺴﺐ، ﻭﻟﻢ ﻳﺤﻠﻔﻬﻤﺎ ﻣﻊ ﺃﻧﻪ ﺭﺁﻫﻤﺎ ﺟﻠﺪﻳﻦ» ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ اﻟﺤﺎﻓﻆ اﻟﻤﻨﺬﺭﻱ ﻫﺬا ﺃﺻﻞ ﻓﻲ ﺃﻥ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﻟﻪ ﻣﺎﻝ ﻓﺄﻣﺮﻩ ﻣﺤﻤﻮﻝ ﻋﻠﻰ اﻟﻌﺪﻡ: ﻭﻟﻢ ﻳﻌﺘﺒﺮ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻇﺎﻫﺮ اﻟﻘﻮﺓ؛ ﻷﻥ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﻣﻊ ﺫﻟﻚ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﺧﺮﻕ ﻻ ﻛﺴﺐ ﻟﻪ ﻣﻊ ﺃﻧﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - اﺳﺘﻈﻬﺮ ﻓﻲ ﺃﻣﺮﻫﻤﺎ ﻓﺄﻧﺬﺭﻫﻤﺎ ﺃﻱ: ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ اﻟﺒﻐﻮﻱ ﻳﺴﻦ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻱ: ﺃﻭ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺫﻟﻚ ﻓﻴﻤﻦ ﻳﺸﻚ ﻓﻲ اﺳﺘﺤﻘﺎﻗﻪ.

(ﻗﻮﻟﻪ: ﻓﺈﻥ اﺩﻋﻰ ﻓﻘﺮا ﺇﻟﺦ) ﻭﻣﺜﻞ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻓﻴﻤﺎ ﺫﻛﺮ اﻟﻮﻗﻒ ﻭاﻟﻮﺻﻴﺔ ﻟﻬﻢ ﻧﻬﺎﻳﺔ ﺃﻱ ﻓﺈﺫا اﺩﻋﻰ ﺃﻧﻪ ﻣﻦ اﻟﻔﻘﺮاء ﺩﻓﻊ ﻟﻪ ﻣﻨﻪ ﺑﻼ ﻳﻤﻴﻦ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺟﻠﺪا ﻗﻮﻳﺎ ﻋ ﺷ (ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻣﻦ ﺛﻢ) ﺃﻱ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺻﺤﺔ اﻟﺤﺪﻳﺚ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭ (ﻗﻮﻟﻪ: ﻳﺴﻦ للإمام ﺇﻟﺦ) ﻳﻈﻬﺮ ﺃﻥ ﻣﻨﺼﻮﺏ اﻹﻣﺎﻡ ﻭﻭﻛﻴﻞ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﻛﺬﻟﻚ. اﻩـ. ﺳﻴﺪ ﻋﻤﺮ (ﻗﻮﻟﻪ: ﻳﻐﻨﻴﻪ) ﻗﺪ ﻳﻘﺎﻝ: اﻷﻭﻟﻰ ﺗﺮﻙ ﻫﺬا اﻟﻘﻴﺪ ﺑﻨﺎء ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺳﻴﺄﺗﻲ ﻣﻦ ﺃﻥ ﻣﻦ ﻟﻪ ﺩﻭﻥ اﻟﻜﻔﺎﻳﺔ ﻳﺘﻤﻢ ﻟﻪ ﻓﻠﻴﺘﺄﻣﻞ ﻭﺗﺎﺑﻌﻪ ﻓﻲ اﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﻋﻠﻰ ﻫﺬا اﻟﻘﻴﺪ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: ﺃﻣﺎ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ اﻟﻤﺎﻝ ﻗﺪﺭا ﻻ ﻳﻐﻨﻴﻪ ﻟﻢ ﻳﻄﺎﻟﺐ ﺑﺒﻴﻨﺔ ﺇﻻ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻒ ﺫﻟﻚ اﻟﻤﻘﺪﺭ، ﻭﻳﻌﻄﻰ ﺗﻤﺎﻡ ﻛﻔﺎﻳﺘﻪ ﺑﻼ ﺑﻴﻨﺔ ﻭﻻ ﻳﻤﻴﻦ اﻧﺘﻬﻰ اهـ ﺳﻴﺪ ﻋﻤﺮ

الغرر البهية ـ (ج ٤ / ص ٧٢)

(وحلفا) أي الفقير والمسكين (ندبا للاتهام) أي عند اتهامهما في دعوى الفقر والمسكنة وهذا وجه والأصح في الروضة وأصلها لا يحلفان؛ لأنه صلى الله عليه وسلم {أعطى من سأله من الزكاة بغير تحليف} ولأن الزكاة مبنية على المسامحة والرفق وقد يقال إنه صلى الله عليه وسلم إنما ترك تحليف من أعطاه؛ لأنه لم يتهمه. وعلى الأول هل التحليف واجب أو مستحب ؟ وجهان فما في النظم وأصله وجه على وجه، ولو ادعى أن له عيالا لم يعط إلا ببينة كما لو ادعى من كان له مال افتقاره.

روضة الطالبين وعمدة المفتين - (ج 1 / ص 259)

فصل في كيفية الصرف إلى المستحقين وما يتعلق به

فيه مسائل إحداها فيما يعول عليه في صفات المستحقين قال الأصحاب من طلب الزكاة وعلم الإمام أنه ليس مستحقا لم يجز الصرف إليه. وإن علم استحقاقه جاز ولم يخرجوه على القضاء بعلمه وإن لم يعرف حاله فالصفات قسمان خفية وجلية فالخفي الفقر والمسكنة فلا يطالب مدعيهما ببينة لعسرهما لكن إن عرف له مال فادعى هلاكه طولب بالبينة لسهولتها ولم يفرقوا بين دعواه الهلاك بسبب خفي كالسرقة أو ظاهر كالحريق.