Setiap Jiwa Akan Mempertanggungkan Jawabkan Dirinya Masing Masing


Hari Hisab, atau sering disebut sebagai Hari Perhitungan, adalah salah satu konsep penting dalam agama Islam yang merujuk pada hari di mana seluruh umat manusia akan dihisab atau diperiksa amal perbuatannya selama hidup di dunia. Hari ini juga dikenal sebagai Hari Kiamat atau Yaumul Hisab, yang merupakan bagian dari keyakinan akan kehidupan setelah mati. 

Dalam ajaran Islam, Hari Hisab adalah hari di mana Allah SWT akan mengadili setiap manusia berdasarkan perbuatan mereka selama hidup di dunia. Segala amal perbuatan, baik yang kecil maupun yang besar, akan dihitung dan diperhitungkan dengan sangat teliti. Pada hari itu, manusia akan menerima balasan yang setimpal dengan amal perbuatannya, apakah itu pahala bagi kebaikan atau terlebih lagi hukuman bagi keburukan. Ada sebuah maqolah dari Syeikh Fudhoil beliau berkata :

وعن الفضيل انِّی لَاأغبطُ اَن اَكُون مَلَكًا مُقَربًا ولا نبيًا مُرسَلًا وَلَا عبدًا صَالِحًا أَلَيسَ هٰوءُلَاءِ يُعَاتَبُونَ فِی القِيامَۃِ اِنَّمَا اغبَطَ مَن لَم يُخلَقۡ

"Sungguh aku tak ingin sekalipun seandainya aku dijadikan malaikat muqorrobin, atau dijadikan Nabi yang diutus, atau dijadikan hamba yang sholeh. Bukankah mereka semua akan dimarahi Allah kelak di hari kiamat, dan akan dimintai per-tanggung jawaban..? Jika aku bisa memilih.. Lebih baik aku tidak diciptakan dan dilahirkan di Dunia.

Kesadaran akan Hari Hisab memiliki dampak signifikan dalam kehidupan seorang Muslim. Keyakinan ini mendorong umat Islam untuk selalu berusaha melakukan kebaikan dan menjauhi larangan Allah SWT, karena setiap amal akan diperhitungkan dengan teliti di hari kiamat.

Proses hisab dalam Islam mencakup pemeriksaan seluruh catatan amal manusia, yang telah dicatat oleh malaikat selama hidupnya. Terdapat beberapa tahap penting dalam proses ini:

  1. Pembukaan Catatan Amal: Setiap orang akan diberikan buku catatan amalnya. Orang yang beriman dan beramal saleh akan menerima catatan amalnya di tangan kanan, yang menjadi pertanda baik. Sementara itu, orang yang durhaka dan berdosa akan menerima catatan amalnya di tangan kiri, yang menandakan kesulitan dan penderitaan.

  2. Penyaksian Amal: Selain catatan amal, tubuh manusia juga akan bersaksi terhadap perbuatan yang telah dilakukan. Misalnya, lidah, tangan, dan kaki akan berbicara tentang apa yang telah dilakukan selama di dunia.

  3. Mizan (Timbangan Amal): Seluruh amal manusia akan ditimbang di atas mizan, sebuah timbangan yang akan menentukan berat amal kebaikan dan keburukan. Jika amal kebaikan lebih berat, maka seseorang akan mendapatkan rahmat Allah dan masuk surga. Sebaliknya, jika amal keburukan lebih berat, maka ia akan mendapat hukuman.

  4. Shirath (Jembatan): Setelah hisab dan penimbangan amal, manusia akan melewati Shirath, sebuah jembatan yang terbentang di atas neraka. Hanya orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang akan mampu melewati Shirath dengan selamat menuju surga.

Selain itu, Hari Hisab juga mengingatkan umat Islam akan keadilan Allah SWT. Tidak ada satu pun perbuatan yang akan terlewat dari perhitungan-Nya, baik perbuatan itu terlihat oleh manusia atau tersembunyi. Oleh karena itu, konsep ini mengajarkan tanggung jawab pribadi dan kesadaran akan akibat dari setiap tindakan.

Hari Hisab adalah hari yang sangat penting dalam Islam, di mana setiap manusia akan diadili berdasarkan amal perbuatannya. Konsep ini mengajarkan tentang keadilan ilahi dan mendorong umat Islam untuk selalu berbuat baik serta menjauhi dosa. Dengan demikian, keyakinan akan Hari Hisab seharusnya menjadi pendorong bagi setiap Muslim untuk selalu memperbaiki diri dan meningkatkan amal kebajikan.

Komentar

Postingan Populer