Kupatan



Ketupat adalah makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus daun kelapa muda berbentuk prisma segi empat. Cara memasaknya ditanak dan membutuhkan waktu yang agak lama hingga masak menjadi gumpalan yang menyatu dan padat. Tiap daerah memiliki tradisi tertentu berhubungan dengan ketupat. Di Jawa terutama daerah pantura ketupat atau kupat bisa dijumpai ketika lebaran idul fitri telah genap delapan hari. Pada hari kedelapan ini yaitu tanggal 8 Syawal atau seminggu setelah lebaran, masyarakat hiruk pikuk membuat ketupat baik laki laki, perempuan dan anak anak mereka dalam suasana bersuka ria. Adapun momentumnya  setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal atau Syawalan dikenal dengan lebaran ketupat, inilah suasana yang dengan disebut kupatan. Secara umum acara kupatan diramaikan dengan membawa ketupat ke masjid dan mushalla untuk didoakan lalu makan ketupat bersama atau saling hantar ketupat kesesama tetangga, keluarga, dan masih banyak lagi tradisi yang berkembang dimasyarakat.

Tradisi kupatan merupakan bentuk sublimasi ajaran Islam dalam tradisi masyarakat Nusantara. Secara bahasa kupat merupakan bentuk jamak dari kafi, yaitu kuffat yang berarti cukup. Setelah melakukan puasa satu bulan penuh dilanjutkan puasa sunah enam hari Syawal. Kupat juga sering dimaknai sebagai simbol kata khufadz yang berarti menjaga. Maksudnya orang yang sudah mengakui kesalahan hendaknya menjaga diri agar tidak melakukan kesalahan lagi. Kupatan juga dinamakan ‘bodo kupat’  atau juga ‘riyoyo kupat’ yaitu lebaran kupat. Kenapa disebut dengan riyoyo (Jawa) dalam bahasa Indonesia kita mengenal kara ria ria yang artinya berbahagia bagi orang yang menyempurnakan puasa sunah enam hari dari tanggal 2-7 syawal. Dengan demikian kupatan juga mempunyai momentumnya tersendiri dalam Islam.

Orang jawa juga memaknai kupatan dengan makna filosofis yang mendalam. Kupat merupakan singkatan dari ‘ngaku-lepat’, artinya mengakui pernah berbuat salah. Ada juga yang memaknai kupat dengan “laku papat “ yaitu lebaran, luberan, leburan dan laburan. lebaran artinya bahwa kita sudah selesai melaksanakan ibadah puasa untuk melatih hawa nafsu yang lebih terkendali. Sedangkan Luberan maksudnya meluber rizkinya sehingga diwajibkan untuk berzakat, infaq, dan shodaqoh. Yang ketiga leburan yang maknanya lebur semua dosa dan kesalahan kita sehingga bersih. Maka yang keempat Labur yaitu benda yang biasanya digunakan untuk memutihkan dinding atau menjernihkan air. Maksudnya supaya kita terus menjaga kesucian diri, lahir dan batin.

Banyak makna filosofis yang dikandung dalam makanan ketupat ini. Bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip  “kiblat papat lima pancer”, yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah. Sebagian masyarakat juga memaknai rumitnya anyaman bungkus ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia sedangkan warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah mohon ampun dari kesalahan. Beras sebagai isi ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya.

Melalui tradisi ketupat ini manusia diingatkan agar pada saat lebaran saling mengakui kesalahan. Dalam sejarahnya tradisi kupatan merupakan upaya Walisongo merangkul kebudyaan Jawa melalui pendekatan kultural. Yang  mempelopori salah satunya yaitu Sunan Kalijaga. beliau memperkenalkan Islam sebagai agama yang membumi, agama semua manusia tanpa meniadakan kelas sosial di dikalangan masyarakat. Disamping itu untuk mengenalkan ajaran Islam mengenai cara bersyukur kepada Allah, bersedekah, dan bersilaturrahim di hari lebaran.Tradisi kupatan merupakan bentuk suka cita sebagai rasa syukur akan keberhasilan berpuasa selama satu bulan penuh. Jelas di sini terlihat tradisi ketupat sebagai rangsangan melaksanakan hadits Nabi Muhammad mengenai puasa sunnah di bulan Syawal. Oleh sebab itu, umat Islam Indonesia sudah seharusnya memuliakan budaya dan tradisi warisan para wali itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faidah Bersiwak

Membakar Bukhur (Gharu atau Dupa) Sunnah Yang Terlupakan

Keharusan Menghormati Ahlul Bait

Memanggil Dengan Panggilan Yang Baik

Ilmu Tauhid

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Sedekah Karena Ridho Allah

Musibah Menghapus Dosa

Jangan Menzalimi Saudara Sesama Muslim