Memikul Amanat Kepemimpinan


Sebuah pemerintahan dapat dikatakan berhasil bila dikendalikan oleh seorang pemimpin yang jujur dan yang mampu menjalankan amanat rakyatnya, dan tidak penah ada niat untuk mengkhianati amanah yang diemban. Ketika seorang Muslim yang ditugaskan untuk mengemban amanah, dia harus menjaga dan melaksanakannya dengan sekuat kemampuan yang dimiliki, sekalipun harus berhadapan dengan berbagai macam cobaan dan tantangan. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

إِنَّا مَكَّنَّا لَهُۥ فِى ٱلْأَرْضِ وَءَاتَيْنَٰهُ مِن كُلِّ شَىْءٍ سَبَبًا

Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, QS. Al-Kahf [18] : 84

Beberapa hadits nabi ﷺ yang berhubungan erat dengan ayat diatas sebagai berikut:

عَنْ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ إِلاَّ لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ.

Dari Ma'qil ibn yasar: Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda: Tidaklah seorang hamba yang Allah beri amanat kepemimpinan, namun dia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik, melainkan ia tidak akan mendapatkan bau surga. (H. R. Bukhori no. 6617)

 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: 
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ. فَالإمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ. أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ.

Dari Abdullah, Nabi ﷺ bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggung jawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawabannya. (H. R. Bukhori no. 4789)

Betapa berat tanggungjawab seorang pemimpin di hadapan Allah SWT. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, pemerintahan harus dikelola dengan benar dan sebaik-baiknya sesuai dengan amanah yang diberikan rakyat. Imam Al-Ghazali memandang amanah sebagai moral politik. Bukan sebagai prinsip politik. Ia mengecam keras setiap kepala nagara dan pejabat pemerintahan yang tidak jujur dalam jabatan. Seorang pejabat, direktur, manajer, seorang ayah sekaligus suami, seorang ibu sekaligus isteri, semua akan dimintai pertanggungjawabannya di hari Akhir atas apa yang dipimpinnya.

Setiap manusia merupakan pemimpin, dalam skala yang kecil sampai skala yang besar, dan setiap dari kita akan dimintai pertanggungjawabannya. Seseorang yang diberikan amanah dari Allah berupa kepemimpinan di dunia, namun ia tidak melaksanakannya dengan baik, maka ia akan diharamkan dari bau surga, nauzubillah. Hal ini berlaku sebagaimana disebut dalam skala yang kecil maupun besar. Skala yang kecil dan sering dianggap sepele adalah kepemimpinan seorang bapak atau ibu dalam keluarganya. Orang tua mempunyai kewajiban tanggung jawab atas anak-anaknya, dan kelak semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat.

Pada hakikatnya kepemimpinan adalah amanat Allah SWT yang diberikan kepada manusia. Kemudian kepemimpinan itu diwakilkan kepada pihak-pihak yang ahli dalam mengemban dan memikulnya. Oleh karena itu dalam mengemban amanah perlu adanya masukan dari pihak lain. Hal ini berguna sebagai kontrol agar kepemimpinan tidak berjalan semena mena. Islam menuntut para pemimpinnya bukan saja bersedia untuk dikontrol, tetapi menyadari sepenuhnya bahwa kontrol sosial merupakan kebutuhan kepemimpinan yang memberi kekuatan moral untuk meringankan beban dalam mewujudkan pemerintahan yang adil, bersih dan berwibawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selalu Bertanya “Dimana Dalilnya?”

Keharusan Menghormati Ahlul Bait

Wajibnya Taat Dan Patuh Kepada Penguasa

Mengangkat Tangan Ketika Berdoa Dan Mengusap Wajah Sesudahnya

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Etika Dan Adab Utang Piutang Dalam Islam

Menegakkan Hukum Pada Semua Orang

Faidah Bersiwak