Memanggil Dengan Panggilan Yang Baik
وقد قال سعيد بن المسيب رحمه الله: " لا تقل لصاحبك ياحمار ، يا كلب ، يا خنزير ، فيقول لك يوم القيامة :
أتراني خلقت كلبا أو حمارا أو خنزيرا
Jangan kamu berkata kepada temanmu:
Wahai keledai, wahai anjing,wahai babi. Maka dia berkata pada hari kiamat: “Apakah kamu melihatku, bahwa aku diciptakan sebagai anjing, atau keledai, atau babi.”
HR. Ibnu Abi Syaibah
Perilaku seseorang yang suka mencela merupakan perbuatan yang harus di jauhi sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim “ (QS. Al Hujuraat :11)Dalam ayat ini Allah mengawali dengan kalimat ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ) yang merupakan sebaik baik panggilan yang di tunjukkan kepada umat islam. sahabat Abdullah Ibnu Abbas menyampaikan jika engkau mendengar firman Allah yang terdapat kalimat (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ) maka dengarkanlah dengan baik-baik karena disitu terdapat kebaikan yang Allah perintahkan dan dilarang oleh Allah yang harus di jauhi.
Dalam kitab Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwasanya Allah melarang sikap yang merendahkan orang lain, dalam kata lain menghina mereka karena boleh jadi orang yang dihina lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah, lebih mulia disisi Allah, dan ia lebih bertaqwa daripada orang yang mencela. Karena orang yang suka mencela pasti didalam hatinya penuh dengan kebusukan. Sebagai mu'min kita dilarang untuk mencela orang lain. Manusia pasti tidak akan lupu dari perbuatan dosa., Tidak ada jaminan seseorang dikatakan selalu berbuat baik serta tidak luput dari perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu kita sebagai orang yang beriman dilarang untuk mencela orang lain. Faktor utama yang memicu manusia selalu mencela orang lain karena dirinya merasa bangga pada dirinya sendiri sehinnga memandang orang lain rendah. Perilaku berbangga diri, merasa dirinya lebih baik dari orang lain merupakan sifat yang harus dijauhi. Karena dapat menimbulkan rasa sombong merasa dirinyalah yang paling benar sehingga ia rendahkan dan mencela orang lain. Dalam kitab Al Adzkar hal. 365 imam An Nawawi rahimahullah mengatakan:
قال الإمام النووي رحمه الله :" من الألفاظ المذمومة المستعملة في العادة قوله لمن يخاصمه :يا حمار ، يا تيس ، يا كلب ، ونحو ذلك ،فهذا قبيح لوجهين :أحدهما : أنه كذب .والآخر : أنه إيذاء
“Diantara lafadz yang tercela yang biasa digunakan orang untuk mencela orang yang berselisih denganya adalah perkataan wahai keledai, wahai kambing, wahai anjing atau semacamnya.
Perkataan ini tercela dari dua sisi
* Itu merupakan dusta
* Itu merupakan gangguan terhadap orang lain lihat
Allah sendiri telah berfirman dalam Al-Quran surah Alhujarat ayat 11 telah melarang manusia saling mencela dan memanggil orang lain dengan gelaran yang mengandung ejekan. Dalam Mushanaf Ibnu Abi Syaibah 5/283 telah disebutkan:
.وقال إبراهيم النخعي رحمه الله :" كانوا يقولون : إذا قال الرجل للرجل : يا حمار ، يا كلب ، يا خنزير ، قال الله له يوم القيامة : أتراني خلقت كلبا أو حمارا أو خنزيرا
Oleh karena itu kita sebagai orang yang beriman dilarang untuk mencela kepada orang lain. Pada prinsipnya, hal ini dilarang dalam agama agar tidak terjadi pertikaian dan permusuhan antar umat manusia. Sebagai makhluk ciptaan tuhan sudah sepantasnya untuk saling menghormati.
Komentar
Posting Komentar