Menolong Orang Yang Sedang Kesusahan


Sifat tolong-menolong, saling memaafkan, dan menasehati satu sama lain merupakan sifat yang harus ditanamkan dalam diri manusia. Sebagai orang islam sudah sepatutnya berakhlaq dan berbudi pekerti yang baik sebagaimana yang telah diontohkan oleh para pendahulu kita. Sebagai generasi penerus kita harus mengamalkan dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan seharian banyak kita temui orang yang sedang kesusahan dan membutuhkan uluran tangan kita. Baik keperluan dalam hal kecil maupun dalam skala besar. Manusia diciptakan sebagai manusia sosial sudah seharusnya kita harus saling memberi dan saling tolong menolong. Manusia dalam megarungi dunia ini tidak bisa sendirian, butuh bantuan orang lain. karena sesungguhnya menolong orang lain esensinya adalah menolong diri kita sendiri. Saling membantu satu sama lain mutlak harus dilakukan sekuat dan semampu kita. Sebagaimana ada kata kata mutiara yang berbunyi "lilin rela terbakar hingga habis tetapi ia telah menyinari sekelilingnya". sebagai manusia kita harus berkorban waktu, harta, dan jiwa kita untuk membantu di sekeliling kita. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.

عن أبي هريرة أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
 يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ؟ فَيَقُولُ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ وَلَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ وَيَقُولُ: يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي فَيَقُولُ:
 يَا رَبِّ كَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ؟ فَيَقُولُ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلانًا جَاءَكَ يَسْتَطْعِمُكَ فَلَمْ تُطْعِمْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي فَيَقُولُ: يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي فَيَقُولُ: أَيْ رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ؟ فَيَقُولُ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلانًا اسْتَسْقَاكَ فَلَمْ تَسْقِهِ وَلَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي 
( صحيح مسلم )

Dari Abu Hurairah: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Allah ‘Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat: Hai anak Adam, Aku telah sakit tapi kau tidak menjenguk-Ku. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagaiman caraku menjenguk-Mu, sedangkan Kau Tuhan yang Maha Kuasa? Allah menjawab : Apakah kau tidak tahu bahwa seorang hamba-Ku bernama Fulan sakit tapi kau tidak menjenguknya. Sekiranya kau menjenguknya, pasti kau dapati Aku di sisinya. Wahai anak Adam, Aku minta makan padamu, tapi kau tidak mau memberikan makan kepada-Ku. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagamana caraku memberi makan kepada-Mu, sedang Kau Tuhan yang Maha Kuasa? Allah berfirman: Apakah kau tidak tahu adanya seorang hamba-Ku, si Fulan, telah datang meminta makan kepadamu, tapi kau tidak memberinya makan. Sekiranya kau memberinya makan, pasti kau akan menemukan balasannya di sisi-Ku. Wahai anak Adam, Aku minta minum kpdmu tapi kau tdk memberi-Ku minum. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagaimana caraku memberi-Mu minum, padahal Kau Tuhan yang Maha Kuasa? Allah berfirman: Apakah kau tidak tahu bahwa hamba-Ku, si Fulan, minta minum kepadamu tapi kau tdk mau memberinya minum. Sekiranya kau memberinya minum, pasti kau akan menemui balasannya di sisi-Ku.

Perlu diketahui bahwa sanya Allah ﷻ memberikan banyak nikmat dan rahmat di sekitar orang yang sedang membutuhkan. Sebagai seorang mukmin sudah sepantasnya kita saling tolong menolong dalam segala hal karena Allah ﷻ menjanjikan banyak sekali rahmat kepada seseorang yang peduli kepada sesama manusia. Ada hadits lain yang selaras dengan hadits di atas yaitu:

عن ابن عباس رضى الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول :
 ليس المؤمن بالذى يشبع وجاره جائع الى جنبه 
رواه البيهقى فى الشعب وكذا فى المشكاة

Dari Ibni Abbas RA Berkata, aku mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Bukan disebut mukmin kalau dirinya kenyang sedang tetangganya sedang berbaring kelaparan”

Banyak yang harus dilakukan dalam hidup ini. Salah satunya menumbuhkan sifat suka menolong dalam diri seseorang. Sifat ini merupakan salah satu dari sifat sifat yang dimiliki oleh Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah sendiri bahkan selalu berusaha untuk tidak membebani orang lain. Bahkan dalam riwayat yang mashur diriwayatkan oleh imam muslim yang berbunyi "barangsiapa yang meringankan beban dan kesulitan orang mukmin maka Allah akan meringankan kesulitannya di akhirat kelak dan barang siapa mempersulit beban orang lain maka Allah juga akan mempersulit urusannya di dunia dan akhirat. Allah sendiri sudah berjanji bahwasannya orang yang suka menolong akan diringankan kesulitannya di akhirat kelak dan segala urusan akan dimudahkan oleh Allah ﷻ begitu pula sebaliknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faidah Bersiwak

Membakar Bukhur (Gharu atau Dupa) Sunnah Yang Terlupakan

Keharusan Menghormati Ahlul Bait

Memanggil Dengan Panggilan Yang Baik

Ilmu Tauhid

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Sedekah Karena Ridho Allah

Musibah Menghapus Dosa

Jangan Menzalimi Saudara Sesama Muslim