Berdo’a Lebih Utama Menggunakan Bahasa Arab Atau Ajam (lokal)



Orang Indonesia memang sudah tidak asing dengan bahasa arab. Dikarenakan populasi penduduk Indonesia sebagian besar beragama islam. Dan agama islam sendiri mempunyai kitab suci yang berbahasa arab dan disaat shlatpun bacaan yang dibaca adalah bahasa arab. Tetapi orang Indonesia sendiri masih banyak yang tidak mengerti bahasa arab. Bahasa Arab memang gampang-gampang susah untuk memahaminya, karena mempunyai gramatika bahasa yang unik. Butuh kesabaran dan usaha yang keras untuk bisa membaca maupun melafalkan satu demi satu huruf dan kalimat yang berbahasa arab apalagi memahaminya. 

Orang orang Indonesia memang sudah terbiasa berdoa dengan menggunakan bahasa Arab walaupun terkadang  tidak mengetahui arti dan maknanya. Bahasa merupakan key word (kata kunci) dalam berdoa. Sebab kita dapat mengetahui maksud dan tujuan apa yang kita minta kepada sang pencipta. Tentunya bagi beberapa orang yang tidak bisa berbahasa Arab dan tidak mengetahui arti dan makna yang terkandung didalamnya, mereka akan menggunakan alternatif lain yakni dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang lebih mudah untuk dimengerti. Tetapi sejatinya dalam berdoa dengan menggunakan bahasa apapun, yang kita panjatkan kepada-Nya pasti akan didengar oleh Allah. Lantas sebenarnya dalam berdo’a, manakah lebih utama menggunakan bahasa yang kita mengerti (bahasa Indonesia) bahasa lokal ataukah bahasa Arab? Hal ini mengingat tidak semua masyarakat atau jamaah paham dengan bahasa Arab. Jika disisipkan bahasa Indonesia (bahasa lokal) dalam doa yang disampaikan akan lebih dapat dimengerti dan difahami.

Dalam berdo’a lebih diutamakan berbahasa Arab, karena bahasa Arab itu bahasa do’a-do’a ma’tsur (do’a-do’a dari Nabi Muhammad SAW ini paling utama dari selainnya). Yaitu doa yang diteladankan Rasulullah ﷺ. Doa tersebut adalah doa yang mempunyai banyak keutamaan dan kelebihan tersendiri. Kandungan doanya adalah penuh kebaikan, dan maknanya dijamin kebenarannya. Hal ini dikarenakan doa-doa ini telah termaktub abadi dalam Alquran dan sunah, sehingga harus kita utamakan.

Referensi jawaban:

المعجم الكبير للطبراني ـ (ج ١١ / ص ١٨٥)
حدثنا محمد بن عبد الله الحضرمي، حدثنا العلاء بن عمرو الحنفي، حدثنا يحيى بن يزيد الأشعري، عن ابن جريج، عن عطاء، عن ابن عباس رضي الله تعالى عنهما، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: "أحبوا العرب لثلاث: لأني عربي، والقرآن عربي، وكلام أهل الجنة عربي".

إعانة الطالبين - (ج 1 / ص 215)
(قوله: وسن ذكر ودعاء) عطف الدعاء على الذكر من عطف الخاص على العام. كما يدل لذلك قول ابن حجر في خطبة متن المنهاج عند قول المصنف: من الاذكار، ونص عبارته: جمع ذكر، وهو لغة: كل مذكور، وشرعا: قول سيق لثناء أو دعاء، وقد يستعمل شرعا لكل قول يثاب قائله اهـ واعلم أن المأثور منهما أولى من غيره، وهو كثير يضيق نطاق الحصر عنه، فينبغي أن يعتنى به لمزيد بركته وظهور غلبة رجاء استجابته ببركته صلى الله عليه وسلم.

تحفة المحتاج في شرح المنهاج  - (ج 1 / ص 56)
( مِنْ الْأَذْكَارِ ) جَمْعُ ذِكْرٍ وَهُوَ لُغَةً كُلُّ مَذْكُورٍ وَشَرْعًا قَوْلٌ سِيقَ لِثَنَاءٍ أَوْ دُعَاءٍ ، وَقَدْ يُسْتَعْمَلُ شَرْعًا أَيْضًا لِكُلِّ قَوْلٍ يُثَابُ قَائِلُهُ.

بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي - (ص ٤٨)
[فائدة]: الذكر لغة ما يذكر، وشرعاً قول سيق لدعاء أو ثناء أو كل قول يثاب فاعله اهـ تحفة. وفي اصطلاح الصوفية الذكر كل ما يتوجه به العبد إلى الحق ظاهراً وباطناً.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faidah Bersiwak

Membakar Bukhur (Gharu atau Dupa) Sunnah Yang Terlupakan

Keharusan Menghormati Ahlul Bait

Memanggil Dengan Panggilan Yang Baik

Ilmu Tauhid

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Sedekah Karena Ridho Allah

Musibah Menghapus Dosa

Jangan Menzalimi Saudara Sesama Muslim