Keutamaan Mempebanyak Niat



Persoalan niat saat melakukan sesuatu bagi sebagian orang terkadang diremehkan padahal manfaat niat sangat luar biasa. Karena niat adalah salah satu ruh dalam amal. Suatu pekerjaan akan dicatat sebagai amal saleh, buruk atau sia-sia tergantung pada niatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah  ﷺ:

إنّمَا الأَعْمَالُ بالنِّيّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امرِىءٍ مَا نَوَى

 “Setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan bagi setiap orang apa yang dia niatkan” (HR Al-Bukhari)

Untuk itulah agama memerintahkan agar setiap sesuatu hal dimulai dengan niat. Karena dengan adanya niat akan menimbulkan motifasi dalam tubuh. Dan spiritual power yang ada dalam diri manusia akan melakukan perubahan perubahan sesuai dengan apa yang diniatkan.

Perubahan yang dimaksud adalah kekuatan dalam tubuh bertambah. Seluruh organ tubuh akan menjadi lebih siap dikarenakan mendapat rangsangan dari saraf otak. Disaat kondisi tubuh telah siap, segala persoalan yang akan dihadapi bisa menjadi lebih mudah dan ringan dikarenakan rasa percaya diri meningkat. Rasulullah ﷺ bersabda :

فَمَنْ هَمَّ بحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَها اللهُ تَبَارَكَ وتَعَالى عِنْدَهُ حَسَنَةً كامِلَةً، وَإنْ هَمَّ بهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عَشْرَ حَسَناتٍ إِلى سَبْعمئةِ ضِعْفٍ إِلى أَضعَافٍ كَثيرةٍ

Barangsiapa berniat untuk melakukan kebaikan lalu tidak jadi melakukannya maka Allah tabaaraka wa ta’ala mencatat disisi-Nya satu kebaikan sempurna, dan jika ia berniat untuk melakukan suatu hal  lalu melakukannya, maka Allah mencatatnya sepuluh kebaikan sampai tujuh puluh kali lipat sampai berlipat-lipat yang banyak.” (HR. Bukhori)

Sedemikian pentingnya kedudukan niat dalam suatu amal, sudah semestinya kita perlu berhati-hati. Karena saat berniat melakukan sesuatu seluruh anggoa tubuh akan terprogram, secara tidak langsung yang terjadi selanjutnya yaitu akan terjadi perubahan prilaku dalam diri. Yang malas akan menjadi trengginas, yang biasa saja berubah melakukan sesuatu menjadi maksimal, kepedulian pada sesama meningkat, dan lain lain. Semua ini dikarenakan adanya psicological power, dan kecerdasan spiritual jadi meningkat. Semua itu muncul karena adanya niat yang mendahului. Disamping itu dengan banyaknya niat akan dilipatgandakannya ganjaran oleh Allah. Sebagaimana yang telah diutarakan oleh Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulumuddin :

قال الامام الغزالی في إحياء علوم الدين
وأما تضاعف الفضل، فبكثرة النيات الحسنة؛ فإن الطاعة الواحدة، يمكن أن ينوي بها خيرات كثيرة، فيكون له بكل نية ثواب إذ كل واحدة منها حسنة، ثم تضاعف كل حسنة عشر أمثالها، كما ورد به الخبر.

"Adapun dari sisi berlipat gandanya pahala, yaitu dengan banyaknya niat-niat baik. Karena satu ketaatan memungkinkan untuk diniatkan banyak kebaikan, maka baginya pahala untuk masing masing niat. Karena setiap niat merupakan kabaikan, kemudian setiap kebaikan akan dilipat gandakan menjadi 10 kali lipat."

Niat sebelum melakukan berbagaihal perlu dilakukan. Selain member sinyal kepada tubuh dengan niat kita bisa menata hati dengan sebaik baiknya dengan tujuan memperoleh ampunan dari Allah dan mendapat rahmat dari-Nya. Kita hidup didunia sejatinya adalah menyembah dzat yang satu yaitu Allah. Dan mengumpulkan bekal sebanyak banyaknya untuk kehidupan akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda :

إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ: عَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِي مَالِهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيْهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلهِ فِيْهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالاً، فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالاً لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ وَهُمَا فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا، فَهُوَ يَخْبِطُُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لاَ يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَلاَ يَصِلُ فِيْهِ رَحِمَهُ وَلاَ يَعْلَمُ لِلهِ فِيْهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللهُ مَالاً وَلاَ عِلْمًا فَهُوَ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالاً لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ

“Dunia itu diberikan kepada empat golongan: 
  • Seorang hamba yang Allah anugerahi harta dan ilmu, maka dia pun bertakwa kepada Rabbnya dalam hal hartanya, menggunakan hartanya untuk menyambung tali kekerabatan dan mengetahui bahwa Allah memiliki hak dalam hartanya itu, maka dia berada pada derajat yang paling mulia di sisi Allah. 
  • Dan seorang hamba yang Allah karuniai ilmu namun tidak diberi harta, dia adalah seorang yang benar niatnya. Dia katakan, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku akan beramal seperti amalan Fulan’, maka dengan niatnya itu pahala mereka berdua sama. 
  • Juga seorang hamba yang Allah beri harta namun tidak dikaruniai ilmu, sehingga dia gunakan hartanya tanpa ilmu. Dia tidak bertakwa kepada Rabbnya dalam hartanya itu, tidak menggunakannya untuk menyambung tali kekerabatan, dan tidak pula mengetahui ada hak Allah dalam hartanya, maka dia berada pada derajat yang paling hina di sisi Allah. 
  • Dan seorang hamba yang tidak Allah beri harta maupun ilmu, lalu dia mengatakan, ‘Seandainya aku memiliki harta aku akan berbuat seperti perbuatan Fulan’, maka dengan niatnya itu dosa mereka berdua sama.”  (HR. At-Tirmidzi)
Melalui hadits tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwasannya kita hidup didunia hanyalah amanah dan titipan. Ada orang yang dikaruniai ilmu sudah selayaknya dia mempergunakan dengan sebaik baiknya. Dan ada juga yang dianugahi harta tugas dia adalah menggunakan harta itu dengan benar di jalan Allah seperti bersedekah, zakat, menolong orang yang membutuhkan dan lain lain. 

Bahwasannya dengan niat saja kita dapat mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang sudah melakukan hal baik. Oleh karena itu begitu pentingnya niat yang harus kita tanamkan dalam diri. Agar dalam menjalani hidup kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang tekah dianugrahkan kepada Allah. Dan semakin banyak niat yang kita tanamkan dalam hati semakin banyak pula ganjaran yang kita peroleh dari amal yang kita kerjakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faidah Bersiwak

Membakar Bukhur (Gharu atau Dupa) Sunnah Yang Terlupakan

Keharusan Menghormati Ahlul Bait

Memanggil Dengan Panggilan Yang Baik

Ilmu Tauhid

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Sedekah Karena Ridho Allah

Musibah Menghapus Dosa

Jangan Menzalimi Saudara Sesama Muslim