Harta Yang Mendatangkan Derita



Allah ﷻ memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik. Yaitu makanan yang diperoleh dengan cara yang benar dan tidak membahayakan tubuh. Manusia dilarang mengikuti langkah-langkah setan dengan menghalalkan makanan yang diharamkan dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah ﷻ. sebagaimana firman Allah :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (al-Baqarah/2:168)

Manusia harus membelanjakan hartanya untuk kepentingan kemaslahatan dunia dan akhirat, misalnya menafkahi keluarga , untuk kepentingan sosial , dan lain-lain. Seseorang juga harus mempertimbangkan keluar masuknya harta yang diperoleh , dengan memastikan kehalalan sumber perolehan hartanya. Karena ibadah yang diperoleh dari harta yang haram padahal dia mengerti keharaman harta yang diperoleh, laksana membuat bangunan diatas ombak yang ganas. Dan Allah ﷻ pasti akan memasukkan orang itu ke neraka lewat pintu yang ia kehendaki, bilamana dia tidak memperdulikan kehalalan sumber perolehan hartanya.

Jika kita memperoleh harta dengan jalan yang baik dan benar, maka akan mudah melakukan suatu amal sholeh. Tapi jika sebaliknya kecenderungan kepada hal-hal yang haram pasti sulit berbuat amal kebajikan. Rasulullah ﷺ sendiri telah memprediksi bahwa Pada suatu masa nanti  banyak orang yang tidak memperdulikan sumber penghasilannya baik halal ataukah haram . sebagaimana sabda nabi ﷺ:

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ, أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ ؟ 

“Akan datang suatu masa, orang-orang sudah sudah tidak peduli lagi dengan apa dia mendapatkan harta. Apakah dari jalan yang halal ataukah dari jalan yang haram?” (HR. al-Bukhari).

Berbagai macam kenikmatan telah diberikan oleh Allah ﷻ kepada manusia. Salah satu nikmat yang dikaruniakan adalah memiliki harta. Kenikmatan ini sudah seharusnya disyukuri dengan berupaya mencari keberkahan dari harta yang diperoleh. Tetapi fakta yang berada di lapangan kebanyakan orang tidak mempertimbangkan sisi keberkahan terhadap harta yang dia miliki. Bagaimana caranya agar harta yang kita peroleh selalu mendapat berkah dari Allah ? keberkahan itu bisa didapat dan dirasakan bilamana benar dalam memperolehnya , cara membelajarkannya , dan menyimpannya .

Oleh karena itu keberkahan dalam harta perlu diperhatikan agar dalam menjalani hidup ini menjadi tenang dan lancar. Harta yang diperoleh dengan cara haram akan menyebabkan jiwa kita tidak akan tenang dan kualitas hidup kita juga  buruk. Karena itu, seseorang perlu memperhatikan bagaimana masuk dan keluarnya harta yang ia miliki. Banyak dampak buruk atas perilaku kita yang sembrono saat mendapatkan harta, baik secara fisik maupun rohani diantaranya :

-Terhalangnya doa , sebagaimana dalam kitab al-Mu‘jam al-Ausath merujuk pada hadis nabi Muhammad ﷺ beliau berkata kepada sahabat Sa‘d radliyallahu ‘anhu.

يَا سَعْدُ أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ الْعَبْدَ لَيَقْذِفُ اللُّقْمَةَ الْحَرَامَ فِي جَوْفِهِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا

Wahai Sa‘d, perbaikilah makananmu, niscaya doamu mustajab. Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya seorang hamba yang melemparkan satu suap makanan yang haram ke dalam perutnya, maka tidak diterima amalnya selama empat puluh hari” (al-Mu‘jam al-Ausath, 6/ 310).

-Sulitnya menerima ilmu , harus diketahui bahwasanya hakikat ilmu itu adalah bersihnya hati. ilmu merupakan cahaya sedangkan cahaya tidak akan diberikan kepada ahli maksiat. Didalam kitab Thalibul ‘Ilmi bainal Amanah wat-Tahammul karangan Muhammad ibn Khalifah diceritakan bahwasanya Imam Syafi'i pernah mengeluhkan hafalan beliau kepada gurunya yaitu Imam waki'  dan Apa jawaban Imam waki’? Hal ini tertuang dalam syair :

شكوت إلى وكيع سوء حفظي * فأرشدني إلى ترك المعاصي
وقال اعلم بأن العلم نور * ونور الله لا يؤتاه عاصي

Aku mengeluhkan buruknya hapalanku kepada Imam Waki‘
Beliau menyarankan kepadaku untuk meninggalkan maksiat
Dan beliau berkata, ketahuilah ilmu ialah cahaya         
Sedangkan cahaya Allah tak diberikan kepada ahli maksiat
(Thalibul ‘Ilmi bainal Amanah wat-Tahammul, 1/ 18)

Dapat kita ketahui bahwasannya memakan makanan yang haram termasuk perbuatan maksiat. Makanan tak halal, kemaksiatan, dan perbuatan dosa secara umum juga berdampak pada malasnya beribadah.
-Mendapat hukuman di akhirat, Bentuk hukuman apalagi jika bukan siksa api neraka. siksa neraka yang bersifat umum akibat makanan haram juga disampaikan oleh Rasulullah ﷺ:

كُلُّ لَحْمٍ وَدَمٍ نَبَتَا مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِمَا

“Setiap daging dan darah yang tumbuh dari perkara haram, maka neraka lebih utama terhadap keduanya,” (HR Al-Thabrani).

Tidak ada yang sia-sia dalam perkara yang telah ditetapkan Allah. Termasuk dalam larangan mengonsumsi makanan yang haram. Tak heran jika para ulama mempersyaratkan diterimanya suatu amal ditopang dengan makanan yang halal. Hal ini dianalogikan kepada hadits tentang sedekah, di mana sedekah tidak diterima kecuali yang berasal dari usaha yang halal.

إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَا يَقْبَلُ صَلَاةً بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ

“Sesungguhnya tabaraka wata‘ala tidak menerima suatu shalat tanpa bersuci dan tidak menerima sebuah sedekah yang berasal dari ghulul (khianat/curang).” (HR Abu Dawud).

Maka dari itu marilah kita berusaha semaksimal mungkin menghindari perkara yang haram, Inilah sebagian diantara dampak buruk dari mengkonsumsi harta haram. Semoga Allah ﷻ melindungi kita semua dari tipu daya syaitan dan mencukupkan kita dengan yang halal sehingga tidak terpikat dan tidak merasa butuh dengan harta haram.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faidah Bersiwak

Membakar Bukhur (Gharu atau Dupa) Sunnah Yang Terlupakan

Keharusan Menghormati Ahlul Bait

Memanggil Dengan Panggilan Yang Baik

Ilmu Tauhid

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Sedekah Karena Ridho Allah

Musibah Menghapus Dosa

Jangan Menzalimi Saudara Sesama Muslim