Rendah Hati Merupakan Sifat Seorang Muslim



Sikap rendah hati, tawadhu, dan tidak sombong merupakan sifat yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Sebagaimana yang telah dicontohkan baginda nabi Muhammad ﷺ dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Nabi selalu mengedepankan sikap rendah hati kepada siapa saja tanpa pandang bulu, golongan, maupun ras. Jika sifat ini tertanam dalam jiwa, kita mampu menyadari batasan kemampuan diri dan tidak akan merasa angkuh maupun sombong dalam berinteraksi sosial. Allah ﷻ berfirman:

واخفض جناحك للمؤمنين

“Dan rendahkan hatimu pada orang-orang yang beriman.” (QS. al-Hijr [15]: 88) 

Ketika seseorang mampu menanamkan sifat rendah hati (tawadhu’) dalam dirinya, beragam kemaslahatan pasti akan didapatkannya. Sebab sifat rendah hati dapat menimbulkan tingkah laku, dan tutur kata yang indah. Sekelas para ulama salaf terhebat pun mereka masih merasa hina dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan orang lain yang bodoh. karena mereka mengetahui bahwasannya rendah diri menjadi sebab dirinya mendapat kemuliaan di dunia maupun akhirat. Beliau ﷺ juga bersabda :

ما من ادمي الا في رأسه حكمة بيد ملك، فاذا تواضع رفعه الله وان ارتفع قمعه الله والكبرياء رداء الله فمن نازع الله قمعه

“Setiap anak keturunan Adam memiliki kemuliaan yang dipegang oleh seorang malaikat. Jika ia rendah hati, maka akan Allah muliakan dan tinggikan derajatnya, namun jika ia tinggi hati maka akan Allah hinakan dia. Kesombongan adalah ‘selendang’ Allah, siapa yang merebutnya niscaya akan Allah hinakan. ” (HR. ath-Thabarani dari Ibnu Abbas radiyallohu ‘anhu).

Dari uraian tersebut menyatakan bahwa sikap rendah hati adalah sebuah tuntutan dalam ajaran Islam. Namun, bagaimana cara kita agar mampu bersikap rendah hati kepada seluruh manusia di muka bumi ini? Banyak cara agar kita selalu mempunyai rasa rendah diri diantaranya:
  • Jika kamu bertemu salah seorang, maka pandanglah bahwa dia memiliki keutamaan dibandingkan dirimu, dan (tanamkan dalam hatimu) katakan bahwa bisa jadi menurut Allah ﷻ dia lebih baik dan lebih tinggi derajatnya dibandingkan diri sendiri.
  • Jika melihat orang yang lebih muda, maka katakan bahwa dia tidak (belum) melakukan dosa kepada Allah ﷻ, sementara saya telah melakukan dosa kepada-Nya, maka tidak dapat dibantah lagi bahwa dia lebih baik daripada saya.
  • Jika melihat orang yang lebih tua (umurnya), maka katakan bahwa dia telah lebih dulu beribadah kepada Allah ﷻ dibandingkan saya.
  • Jika melihat orang alim, maka katakan bahwa dia telah berkonstribusi dengan ilmunya sedang saya belum mampu melakukannya dan dia mendapatkan apa yang belum saya capai dan mengetahui apa yang tidak saya ketahui.
  • Jika melihat orang bodoh, maka katakan bahwa dia melakukan dosa kepada Allah karena kebodohannya sementara saya melakukan dosa dalam keadaan sadar, saya tidak tahu bagaimana kelak saya berakhir atau bagaimana dia berakhir.
Sikap rendah hati adalah salah satu sifat terpuji yang jarang dimiliki oleh seseorang. Orang yang rendah hati (tawadhu) ialah orang yang merasa dirinya kurang tentang apa yang telah ia perbuat, bukan seseorang yang merasa dirinya lebih dari apa yang telah mereka buat. Banyak ayat alquran yang menunjukkan bahasannya sebagai manusia kita dilarang untuk berlaku sombong dan membanggakan diri serta merendahkan orang lain, diantaranya:

  وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا  

Artinya: “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung” (QS al-Isra: 37).

  وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ  

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri” (QS Luqman: 18). 

Rasa rendah hati tentunya akan memberikan dampak positif dalam diri maupun dalam berinteraksi sosial. Tidak akan ada yang merasa “sok-sok an” dan meremehkan orang lain. Tidak akan ditemui kisah bullying dan tidak akan ada sosok yang suka nyinyir kepada orang lain. Orang yang menanamkan sifat rendah hati (tawadhu) dalam diri, saat hidup di dunia akan dimuliakan oleh Allah ﷻ di tengah-tengah manusia dan kedudukannya juga semakin mulia. Meskipun kepala menghadap ke langit, namun kaki tetap berpijak di bumi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faidah Bersiwak

Membakar Bukhur (Gharu atau Dupa) Sunnah Yang Terlupakan

Keharusan Menghormati Ahlul Bait

Memanggil Dengan Panggilan Yang Baik

Ilmu Tauhid

Memohon Hujan Dengan Bertawasul Kepada Rasulullah

Sedekah Karena Ridho Allah

Musibah Menghapus Dosa

Jangan Menzalimi Saudara Sesama Muslim